TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona telah membuat Pemerintah Rusia ikut sibuk melakukan pencegahan masuknya virus corona di negara itu. Diplomat asal Cina, Cui Shaochun, langsung dikarantina setibanya di negara tersebut sebagai bagian dari langkah pencegahan penyebaran virus corona.
"Cui Shaochun tiba di Yekaterinburg, Rusia, pada Kamis, 6 Februari 2020, untuk serah terima jabatan barunya, namun ia harus tinggal dulu di rumahnya selama dua pekan," ungkap Alexander Kharlov, pejabat di Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sampai 11 Februari 2020, Rusia telah melaporkan dua kasus virus corona dan telah mengisolasi ratusan warga Rusia dan Cina yang baru tiba dari Negeri Tirai Bambu. Isolasi dilakukan untuk pemeriksaan lanjutan.
Rusia mengevakuasi hampir 150 warganya dari Ibu Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Mereka yang dievakuasi itu ditempatkan di fasilitas rekreasi di Siberia, dekat dengan lokasi salah satu pasien terinfeksi yang menerima perawatan.
Ada lebih dari 100 warga negara Cina dikarantina di sanatorium, Yekaterinburg atau di asrama kota terdekat. Hingga 10 Februari 2020, total korban tewas akibat virus corona menembus angka seribu orang, dengan jumlah terbanyak di Cina.
SAFIRA ANDINI | REUTERS