Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gedung Putih Larang Buku John Bolton yang Ungkap Skandal Trump

image-gnews
Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mendengarkan ketika Presiden AS Donald Trump mengadakan rapat kabinet di Gedung Putih di Washington, AS, 9 April 2018. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mendengarkan ketika Presiden AS Donald Trump mengadakan rapat kabinet di Gedung Putih di Washington, AS, 9 April 2018. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih mengancam menggugat mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton jika dia tetap menerbitkan buku yang mengungkap keterlibatan Donald Trump dalam skandal Ukraina.

Naskah buku berjudul "The Room Where It Happened: A White House Memoir", mengejutkan banyak pihak ketika New York Times pada laporan 26 Jauari membocorkan isi buku di saat sidang pemakzulan berlangsung. Buku tersebut mengklaim bagaimana Trump memerintahkan pejabatnya untuk menunda bantuan militer ke Ukraina sebagai pengungkit agar Ukraina bersedia menginvestigasi lawan politik Trump, Joe Biden dan putranya.

Dalam sebuah surat kepada pengacara Bolton, seorang pejabat tinggi di Dewan Keamanan Nasional menulis manuskrip buku Bolton yang tidak diterbitkan nampaknya berisi sejumlah besar informasi rahasia dan tidak dapat dipublikasikan secara tertulis, menurut sumber seperti dilaporkan CNN, 30 Januari 2020.

Surat itu, yang bertanggal 23 Januari, mengatakan beberapa informasi itu diklasifikasikan pada tingkat "sangat rahasia", yang berarti "secara wajar dapat diperkirakan akan menyebabkan kerugian besar bagi keamanan nasional."

"Naskah itu tidak boleh diterbitkan atau diungkapkan tanpa penghapusan informasi rahasia ini," tulis surat itu.

Presiden Donald Trump, kanan, melakukan pertemuan disela-sela sidang umum PBB dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Sumber: REUTERS/Jonathan Ernst

Gedung Putih tidak berkomentar. Baik Bolton maupun juru bicara penerbit, Simon & Schuster, juga tidak menanggapi permintaan komentar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Rabu, pengacara Bolton Charles Cooper merilis surat tindak lanjut yang dia kirim ke Dewan Keamanan Nasional tentang naskah itu.

"Seperti yang Anda ketahui, Manajer Dewan dalam persidangan pemakzulan Senat telah memperjelas niat mereka untuk mencari kesaksian Duta Besar Bolton di persidangan, dan meskipun belum ada yang tahu apakah Senat akan memanggilnya untuk bersaksi, dia sedang mempersiapkan kemungkinan itu," tulis Cooper dalam email Jumat kepada pejabat di Dewan Keamanan Nasional.

Dikutip dari Reuters, Surat yang ditandatangani oleh Ellen Knight, direktur senior untuk catatan, akses, dan manajemen keamanan informasi, mengatakan naskah buku John Bolton masih dipelajari.

"Naskah masih dalam peninjauan agar kami melakukan yang terbaik untuk membantu klien Anda dengan mengidentifikasi informasi rahasia dalam naskah," katanya. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk bekerja dengan Anda untuk memastikan kemampuan klien Anda untuk menceritakan kisahnya dengan cara yang melindungi keamanan nasional AS."

New York Times melaporkan pada hari Minggu bahwa Trump mengatakan kepada Bolton pada bulan Agustus ia ingin terus membekukan US$ 391 juta atau Rp 5,33 miliar bantuan keamanan ke Ukraina sampai para pejabat di sana membantu dengan penyelidikan ke Demokrat, termasuk mantan Wakil Presiden Joe Biden, seorang calon presiden dari Partai Demokrat, dan putranya, Hunter.

Pengungkapan itu telah mendorong Demokrat untuk memanggil John Bolton sebagai saksi dalam sidang pemakzulan, di mana Trump dituduh menyalahgunakan kekuasaannya atas urusannya dengan Ukraina dan menghalangi Kongres.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

7 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

2 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

2 hari lalu

Logo NATO. REUTERS/Yves Herman
Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.


Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

Zelensky menyambut baik pemberian bantuan militer senilai US$60 miliar untuk negaranya oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS.


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

3 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

4 hari lalu

Tentara Ukraina beristirahat di posisi mereka setelah pertempuran, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, dekat garis depan kota Bakhmut, di wilayah Donetsk, Ukraina 11 Mei 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

6 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

10 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani