TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya jumlah kasus virus Corona membuat berbagai negara waspada perihal pergerakan besar-besaran turis asal Cina pada libur Imlek nanti. Amerika Serikat, misalnya, sudah mulai menyiapkan sistem pemindai untuk memastikan turis yang terjangkiti Corona bisa segera dideteksi dan diamankan.
"Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit AS (US Centers for Disease Control and Prevention, CDC) memprediksi akan melihat lebih banyak kasus (virus Corona). Mereka mulai melakukan uji coba baru untuk mendeteksi virus Corona dan berbicara dengan Institusi Kesehatan Nasional (National Institutes of Health) untuk mengembangkan vaksin," sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu, 22 Januari 2020.
Sejauh ini, satu turis asal Cina di AS sudah teredeteksi terjangkit virus yang menyebabkan ganggung pernafasan itu. Turis tersebut berada di Seattle dan sudah diamankan oleh CDC. CDC menyatakan turis itu masih dalam kondisi sehat walaupun membawa virus Corona.
Sementara itu, Korea Utara berencana untuk menutup akses bagi turis asing dahulu. Menurut salah satu agen perjalanan ke Korea Utara, mayoritas turis ke negara pimpinan Kim Jong Un tersebut berasal dari Cina.
Hingga berita ini ditulis, tercatat sudah ada lebih dari lima korban meninggal karena virus Corona. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation, WHO) akan menggelar pertemuan dengan otoritas kesehatan dari berbagai negara untuk menentukan langkah tindak lanjut dan perlu atau tidaknya menetapkan situasi darurat internasional.
REUTERS