TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho diam-diam diganti. Pergantian pejabat top negara itu sebagai bagian dari reshuffle besar baru-baru ini.
Sumber Rueters di Pyongyang menjelaskan, Ri digantikan oleh Ri Son Gwon, mantan Ketua Komisi Reunifikasi Damai Negara dan dikenal memainkan peran terkemuka dalam pembicaraan antar Korea pada awal tahun 2018.
Reshuffle besar-besaran diperkirakan akan berdampak penting terhadap sikap diplomasi Korea Utara.
Pencopotan Ri, menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang bertanggung ajwab dengan isu-isu Korea Utara, harus diwaspadai.
Isu pencopotan Ri Yong Ho yang lahir tahun 1956 sepertinya benar terjadi karena dia tidak lagi hadir dalma pertemuan pemimpin-pemimpin dunia di PBB pada September lalu. Padahal dia hadir dalam pertemuan tingkat tinggi di New York sepanjang tahun 2016 hingga 2018.
Media Korea Utara juga melaporkan Ri tidak tampak dalam foto para pejabat top yang berkuasa dalam pertemuan pada Januari ini, sehingga muncul spekulasi dia telah dicopot.
Pencopotan Ri diduga agar Korea Utara dapat mengkaji kembali strategi negosiasi senjata nuklir negara itu dengan Amerika Serikat.
Ri merupakan anak dari Ri Myong Je, mantan wakil direktur Departemen Organisasi dan Arahan, satu badan dalam tubuh partai berkuasa yang mengawasi penunjukkan positi manajemen di negara itu.
Ayah Ri bekerja sebagai editor di Korean Central News Agency, media propaganda Pyongyang.
Ri sebelum menjabat sebagai menteri luar negeri dan jabatan top lainnya di Korea Utara, sudah fasih berbahasa Inggris dan lulus dari kampus ternama di negara itu, University of Foreign Languages.