TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Donald Tump berencana mengumumkan penarikan 4.000 pasukan AS di Afganistan.
Rencana pengumuman ini pertama kali dilaporkan NBC News, 15 Desember 2019. Penarikan 4.000 pasukan AS dari Afganistan akan menyisakan antara 8.000 sampai 9.000 pasukan di sana.
Kepada CNN, pejabat mengatakan pengumuman itu bisa datang paling cepat minggu depan, menurut pejabat, namun pejabat mengatakan waktunya masih bisa berubah.
Gedung Putih dan Pentagon tidak berkomentar terkait pengumuman ini.
Trump sebelumnya mengindikasikan bahwa ia bermaksud menarik beberapa ribu tentara dari Afganistan, di mana antara 12.000 hingga 13.000 tentara AS saat ini bertugas dalam perang berusia 18 tahun.
"Kami akan menurunkan jumlah pasukan ke angka 8.600 dan kemudian kami membuat keputusan dari sana tentang apa yang terjadi," kata Trump kepada Fox News Radio pada bulan Agustus. "Kami akan menurunkan jumlahnya."
Presiden AS Donald Trump berbincang sembari mengambil hidangan makan malam bersama tentara AS saat perayaan Thanksgiving di Bagram Air Base, Afganistan, 28 November 2019. REUTERS/Tom Brenner
Rencana itu akan diumumkan hanya beberapa hari setelah Perwakilan Khusus untuk Rekonsiliasi Afganistan Zalmay Khalilzad bergabung kembali dalam pembicaraan diplomatik dengan Taliban, yang telah gagal pada September. Pada hari Kamis, Duta Besar Khalilzad mengatakan AS mengambil jeda singkat dalam pembicaraan setelah serangan hari Rabu di dekat Lapangan Terbang Bagram menewaskan dua warga sipil Afganistan dan melukai 70 lainnya.
Para pejabat tidak akan mengatakan kapan penarikan akan dimulai, tetapi mencirikannya sebagai penarikan bertahap yang akan terjadi selama beberapa bulan. Dua pejabat AS mengatakan penarikan akan merupakan kombinasi dari penempatan kembali pasukan lebih awal dan yang lainnya tidak digantikan ketika mereka mundur.
Presiden Donald Trump telah mendorong untuk penarikan pasukan dari Afganistan untuk beberapa waktu, termasuk selama kunjungannya baru-baru ini ke Afganistan pada hari Thanksgiving, kunjungannya yang pertama sebagai panglima tertinggi.
Rencana penarikan datang tak lama setelah Washington Post menerbitkan "The Afghanistan Papers: A secret history of the war" pada 9 Desember, sebuah dokumen 2.000 lebih halaman berisi wawancara 400 orang yang terlibat dalam Perang Afganistan, mulai dari jenderal, diplomat, pekerja bantuan, dan pejabat Afganistan. Mereka mengatakan Amerika telah gagal memenangkan Perang Afganistan.
Donald Trump juga mengkritik kemajuan pasukan AS dalam Perang Afganistan selama beberapa tahun, tetapi ia enggan menyetujui menambah jumlah pasukan AS di sana.