TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan Partai Demokrat berupaya memakzulkannya berdasarkan hal yang tidak ada.
“Partai Demokrat yang tidak melakukan apapun, dan radikal kiri, telah mengumumkan mereka akan memakzulkan saya tanpa dasar. Bagusnya, Partai Republik belum bersatu seperti saat ini. Kita akan menang,” kata Trump dalam cuitan di Twitter pada Kamis, 5 Desember 2019.
Trump mengatakan Demokrat tidak memiliki kasus terkait pemakzulan ini dan hanya merugikan negara.
“Tapi tidak ada yang penting bagi mereka karena mereka sudah menjadi gila,” kata dia.
Trump juga meminta,”Jika Ada ingin memakzulkan saya maka lakukan sekarang. Jadi kita bisa mendapat pengadilan yang adil di Senat,” kata dia.
Trump mengatakan proses di Senat akan memanggil tokoh-tokoh Demokrat agar memberikan keterangan seperti Ketua Komite Intelijen DPR, Adam Schiff, bekas Wapres Joe Biden, dan Ketua DPR, Nancy Pelosi.
“Kita akan bukan untuk pertama kalinya betapa korupnya sistem kita ini sebenarnya,” kata dia. “Saya terpilih untuk membersihkan rawa ini. Dan itu yang sedang saya lakukan.”
Trump juga menyebut Demokrat telah menyerah dari proses investigasi Robert Mueller terkait dugaan dia berkolusi dengan pihak asing untuk memenangkan pilpres.
Seperti dilansir Reuters, Pelosi telah mengumumkan lewat siaran di televisi agar Komite Yudisial DPR Amerika segera menyusun tuduhan resmi terkait pemakzulan terhadap Trump.
“Demokrasi kita sedang dipertaruhkan. Presiden membuat kita tidak punya pilihan lain kecuali bertindak karena dia mencoba mengkorupsi, sekali lagi, pemilihan umum untuk kepentingannya sendiri. Presiden terlibat dalam penyalahgunaan kekuasaan, membahayakan keamanan nasional dan integritas pemilu kita,” kata Pelosi, yang merupakan politikus senior Partai Demokrat di Kongres.
Sikap Pelosi ini juga menunjukkan sinyal jelas bahwa dia meyakini Partai Demokrat mendapatkan mayoritas dukungan di DPR. Partai Demokrat memang menguasai 233 kursi dari total 435 kursi.
Dia melakukan pengumuman ini setelah mendapatkan dukungan kuat saat rapat dengan anggota DPR AS dari Partai Demokrat pada Rabu malam menurut seorang sumber seperti dilansir Reuters.
Drama pemakzulan ini bergulir pada saat perbedaan partisan di Washington dan seluruh AS menguat. Kondisi partisan ini melebar selama masa pemerintahan Trump yang penuh gejolak.
Fokus dari proses pemakzulan Trump ini terkait pembicaraan telepon Trump dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, pada 25 Juli 2019. Saat itu, Trump meminta Zelenskiy untuk menggelar investigasi terhadap bekas Wapres Joe Biden dan putranya Hunter Biden terkait perusahaan gas Burisma di Ukraina. Dia juga meminta Zelenskiy untuk menginvestigasi soal kemungkinan Ukraina dan bukannya Rusia yang mencampuri urusan pemilu AS 2016.