TEMPO.CO, Warsawa – Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan persekutuan militer, yang telah berusia 70 tahun ini, bakal merespon setiap serangan terhadap Polandia atau negara Baltik.
Stoltenberg menyebut Rusia sebagai ancaman yang dipantau NATO saat ini.
“Lewat kehadiran pasukan NATO di Polandia dan di negara-negara Baltik, kami mengirim pesan sangat kuat kepada Rusia: jika ada serangan terhadap Polandia atau negara Baltik, seluruh aliansi akan merespon,” kata Stoltenberg seperti dilansir Reuters pada Selasa, 3 Desember 2019.
Menurut dia, NATO tidak memiliki musuh tapi aliansi ini akan merespon jika ada kebutuhan. Stoltenberg mengatakan ini dalam wawancara dengan sejumlah media Eropa seperti Rzeczpospolita dari Polandia, Suddeutsche Zeitung dari Jerman, dan El Pais dari Spanyol.
Soal rencana pertahanan di kawasan Baltik ini, pemerintah Amerika Serikat telah meminta dukungan Turki.
Namun, pemerintah Turki menolak memberikan dukungan dengan alasan NATO harus memberi Ankara dukungan politik untuk memerangi milisi Kurdi di Suriah.
Stoltenberg mengatakan tidak menolak sikap pertahanan Uni Eropa yang lebih kuat. Namun, dia menolak upaya untuk menggantikan NATO.
Secara terpisah, media Daily Sabah melansir pernyataan pemerintah Turki bahwa Ankara tidak berusaha memeras NATO dengan penolakan rencana pertahanan di kawasan Baltik dan Polandia.
Seorang pejabat Turki mengatakan negara itu memiliki hak veto penuh sebagai anggota NATO. “NATO merupakan institusi dengan Turki memiliki hak veto secara politis dan militer, dan ada prosedur di sana,” kata sumber dari kalangan militer Turki. “Tidak ada upaya Turki memeras, pernyataan seperti ini tidak bisa diterima.”