Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemimpin Navy SEAL Melawan Trump, Tolak Bela Penjahat Perang

image-gnews
Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentar tentang kejujuran dan transparansi dalam harga perawatan kesehatan di dalam Roosevelt Room di Gedung Putih di Washington, AS, 15 November 2019. [REUTERS / Tom Brenner]
Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentar tentang kejujuran dan transparansi dalam harga perawatan kesehatan di dalam Roosevelt Room di Gedung Putih di Washington, AS, 15 November 2019. [REUTERS / Tom Brenner]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Laut dan laksamana yang memimpin Navy SEAL mengancam untuk mengundurkan diri atau dipecat, jika rencana pemecatan anggota komando dalam kasus kejahatan perang dihentikan oleh Presiden Donald Trump.

Ini adalah perlawanan militer terhadap pembelaan Donald Trump di Twitter pekan lalu terhadap anggota pasukan komando Navy SEAL Petty Edward "Eddie" Gallagher, yang menulis bahwa dia harus tetap berada di unit elit tersebut. Penolakan militer ini merupakan kasus luar biasa dan jarang terjadi dalam kepresidenan Amerika Serikat.

Namun menurut laporan New York Times, 24 November 2019, Kepala Staf Angkatan Laut, Richard V. Spencer, kemudian membantah bahwa ia telah mengancam akan mengundurkan diri tetapi mengatakan rencana hukuman disiplin terhadap Gallagher akan dilanjutkan karena ia tidak menganggap pernyataan Trump di Twitter sebagai perintah formal. Spencer menambahkan bahwa presiden, sebagai panglima tertinggi, memiliki wewenang untuk campur tangan dan bahwa itu akan menghentikan "proses".

Gallagher, yang menganggap Trump sebagai salah satu pendukungnya yang paling vokal, dituduh menembak warga sipil, membunuh seorang milisi ISIS yang ditawan dengan pisau berburu di Irak, dan mengancam akan membunuh SEAL yang melaporkannya, adalah di antara pelanggaran lainnya. Pengadilan militernya akhirnya membebaskan Gallagher dari tuduhan.

Tetapi Angkatan Laut akhirnya menurunkan pangkat atas satu tuduhan, yakni mendiskreditkan angkatan bersenjata karena berpose bersama mayat tawanan ISIS yang masih remaja. Jumat lalu, Trump menolak penurunan pangkat Gallagher, membuat marah para pejabat Angkatan Laut, termasuk komandan SEAL, Laksamana Muda Collin Green, yang tidak punya banyak pilihan selain menerima keputusan.

Meskipun demikian, mereka tetap dengan rencana mereka untuk mengeluarkan Gallagher dari unit SEAL.

Pada hari Kamis, Trump mengintervensi lagi dalam kasus ini, mengatakan bahwa anggota komando tersebut tidak boleh dikeluarkan.

"Angkatan Laut TIDAK akan mengambil Warfighter dan Seal Angkatan Laut Eddie Gallagher's Trident Pin. Kasus ini ditangani dengan sangat buruk sejak awal. Kembali ke pokok!" tulis Trump di Twitter, mengacu pada pin lambang trisula yang menandakan keanggotaan SEAL.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu argumen yang menurut pejabat Pentagon menolak pernyataan Trump ini adalah asumsi bahwa kicauan Trump tidak merupakan perintah presiden formal. Menteri Pertahanan Mark T. Esper dan Jenderal Mark Milley, Kepala Staf Gabungan Militer AS, menyampaikan kepada presiden bahwa jika ia menindaklanjuti tweet itu dengan perintah langsung, akan ada konsekuensi besar: Trump akan kehilangan Spencer dan Laksamana Green. Selain itu, lebih lanjut Trump bisa membuat geram kepemimpinan militernya dan merusak doktrin keadilan militer, menurut pejabat administrasi.

Pada hari Sabtu, Spencer membantah bahwa ia telah mengancam akan mundur. "Bertentangan dengan kepercayaan orang banyak, saya masih di sini," katanya saat diskusi panel di sebuah konferensi keamanan di Halifax, Nova Scotia. "Saya tidak mengancam untuk mundur. Tapi mari kita katakan kita di sini untuk berbicara tentang ancaman eksternal, dan Eddie Gallagher bukan salah satunya."

Kepala Operasi Peperangan Khusus Edward "Eddie" Gallagher di Irak pada 2017.[Navy Times]

Esper dan Jenderal Milley telah berupaya untuk kompromi dengan harapan bahwa Trump dapat dibujuk untuk mengubah pikirannya.

Pejabat pemerintahan mengatakan mereka sekarang berharap bahwa Trump akan mengizinkan proses pemecatan Gallagher berlanjut, tetapi tidak jelas apakah presiden akan melakukannya. Perdebatan tentang Gallagher terjadi ketika Trump, menghadapi pertempuran pemilihan ulang yang sulit dan penyelidikan pemakzulan, semakin berupaya untuk menyoroti perannya sebagai panglima tertinggi.

Sejak 2011, Angkatan Laut telah mencabut lebih dari 150 pin Trident SEAL. Agar Gallagher kehilangan miliknya, dewan yang terdiri dari satu petugas SEAL dan empat anggota senior SEAL harus terlebih dahulu meninjau bukti untuk menentukan statusnya. Gallagher dapat berbicara kepada dewan tetapi harus melakukannya tanpa pengacaranya, kata seorang pejabat Departemen Pertahanan. Dia dapat memanggil saksi, dan dia dapat mengajukan banding atas keputusan akhir dewan jika itu bertentangan dengannya.

Pengacara Gallagher, Timothy Parlatore, mengatakan Presiden Donald Trump benar untuk menghentikan proses pemecatan anggota Navy SEAL tersebut, dengan menyebut Angkatan Laut mengalihkan hukuman setimpal hanya beberapa hari setelah keputusan presiden untuk mengembalikan pangkatnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

4 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

6 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

10 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

15 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

17 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

21 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

22 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

24 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

26 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

27 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.