TEMPO.CO, Melbourne – Meningkatnya temperatur udara, serangan kilat, dan hembusan kuat angin meningkatkan bahaya di kedua kawasan pantai di Australia pada Ahad, 17 November 2019.
Para petugas pemadam kebakaran berjibaku berusaha memadamkan sekitar 120 titik kebakaran lahan kering sepanjang siang dan malam.
Negara bagian Western Australia menyatakan peringkat bahaya api menjadi bencana untuk empat wilayah seiring meningkatnya suhu udara mencapai 40 derajat celsius pada Ahad ini.
Peringatan ini berarti setiap letupan api bisa menimbulkan kebakaran luas, yang bakal sulit dihadapi properti manapun juga.
Kebakaran lahan semak di Australia rutin terjadi. Ancaman mematikan ini terjadi lebih awal pada 2019 ini di area selatan dan telah menelan korban jiwa serta hancurnya ratusan rumah.
Otoritas Queensland mengeluarkan peringatan menyusul terjadinya 70 lokasi kebakaran pada Ahad ini.
“Hari ini merupakan hari yang sangat berbahaya dan kebakaran ekstrim,” kata layanan pemadan kebakaran Queensland lewat Twitter seperti dilansir Reuters pada Ahad, 17 November 2019. “Tolong tetap berhati-hati.”
Di negara bagian New South Wales, ada 303 rumah yang telah terbakar pada sepekan terakhir. Kebakaran ini juga berdampak pada ibu kota Sydney pada Selasa lalu, dengan sekitar 56 lokasi kebakaran lahan semak terbear. Sekitar setengahnya masih terus menyala.
“Petugas terus bekerja pada mala hari untuk memadamkan api,” kata layanan pemadam kebakaran NSW lewat Twitter.
Petugas sengaja membakar sejumlah lahan semak untuk melindungi properti di sekitarnya. Ini juga untuk mencegah agar api tidak menyebar.
Kondisi kebakaran ini diperkirakan akan terus bertambah buruk untuk kawasan pantai Australia karena meningkatnya suhu dan kondisi yang kering.
CNN melansir kawasan Sydney Raya atau Greater Sydney diperkirakan bakal terus mengalami kesulitan air karena level permukaan air di dam yang terus menurun. Pemerintah Australia mulai menerapkan batasan penggunaan air tanah.