TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan militer Turki menahan istri mantan Pemimpin kelompok radikal Islamic State atau ISIS, Abu Bark al-Baghdadi. Penahanan ini dikonfirmasi oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Dikutip dari rt.com, Rabu, 6 November 2019, Erdogan juga mengkonfirmasi pihaknya telah menahan kakak perempuan al-Baghdadi dan kakak iparnya di Suriah.
“Amerika Serikat mengatakan al-Baghdadi bunuh diri dengan meledakkan bom yang melekat di tubuhnya dalam sebuah terowongan. Mereka (Amerika Serikat) memulai sebuah kampanye komunikasi soal ini,” kata Erdogan, Rabu, 6 November 2019, dalam sebuah pidatonya di Universitas Ankara.
Selebaran foto yang diberikan oleh pejabat Turki, yang menurut mereka adalah Rasmiya Awad, saudara perempuan dari pemimpin ISIS yang tewas, Abu Bakr al Baghdadi.[CNN]
Laporan-laporan sebelumnya menyebut otoritas Turki sudah menahan istri al-Baghdadi, kakak perempuan al-Baghdadi Rasmiya Awad dan suaminya di Azaz, sebuah kota di utara Suriah. Mereka ditahan dalam sebuah operasi penggeledahan. Penahanan istri dan keluarga al-Baghdadi ini dilakukan beberapa hari setelah al-Baghdadi dilaporkan tewas dalam operasi militer yang dipimpin Amerika Serikat.
"Saya umumkan untuk pertama kali, kami telah menahan istrinya (al-Baghdadi) dan tidak heboh seperti mereka (Amerika Serikat). Sama halnya ketika kami menangkap kakak perempuan dan kakak ipar (al-Baghdadi) di Suriah," kata Erdogan.
Beberapa pemberitaan bombastis soal al-Baghdadi ditanggapi skeptis oleh segelintir orang, yang mempertanyakan keterangan Pentagon kalau Pimpinan ISIS itu berhasil dikalahkan dan jasadnya dimakamkan ke laut. Washington mengklaim telah melakukan tes DNA pada jasad al-Baghdadi dan terkonfirmasi itu adalah al-Baghdadi. Sebelumnya pada pekan lalu, Pentagon memperlihatkan sebuah rekaman video yang diambil oleh drone yang menunjukkan operasi penggeledahan memburu al-Baghdadi.