TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah kota Shanghai membangun sekitar 150 toilet pintar di sejumlah tempat umum. Pengunjung tidak boleh menggunakan jamban ini lebih dari 15 menit atau peringatan akan muncul ke petugas sehingga si petugas akan datang mencek toilet tersebut.
Dikutip dari asiaone.com, pembangunan toilet pintar itu bagian dari upaya Cina untuk meningkatkan hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Setiap toilet nantinya memiliki sensor tubuh manusia menggunakan sinar infrared dan suara untuk mendeteksi keberadaan seseorang di dalam toilet itu dan untuk mengukur berapa lama mereka sudah berada di WC itu.
"Smart toilet system" in Shanghai Hongqiao train station. You literally can't take a crap in China without data being collected pic.twitter.com/3ITAtsNymI
— Matthew Brennan (@mbrennanchina) July 31, 2019
Sensor-sensor itu juga akan memantau kualitas udara di dalam toilet dan mengukur berapa banyak air yang sudah dihemat ketika seseorang masuk ke dalam toilet.
"Buat saya sih ini bagus, tetapi mungkin bukan ide yang bagus membaca novel di dalam toilet," kata Frank Lin, 22 tahun, warga Shanghai.
Selain kota Shanghai, Beijing, Guangzhou dan Shenzhen juga sedang berupaya membuat toilet pintar untuk umum. Institut Penelitian Industri Qianzhan pada awal Januari 2019 mengungkap, lebih dari 700 kota di Cina telah mengajukan proposal atau dalam proses membuat infrastruktur toilet pintar.