TEMPO.CO, Jakarta - Empat pejabat dan mantan pejabat AS mengatakan pasukan Turki diduga sengaja menembakkan artileri ke arah pangkalan militer AS di Suriah.
Pasukan AS mendapat tembakan dari posisi Turki di dekat kota Kobani di Suriah pada hari Jumat di tengah operasi militer Turki yang sedang berlangsung, melawan ISIS dan Kurdi yang dianggap oleh Ankara sebagai teroris.
Baca Juga:
Menurut empat pejabat AS saat ini dan mantan pejabat, seperti dilaporkan The Washington Post, pasukan Turki tahu selama berbulan-bulan bahwa pos Operasi Khusus AS ditempatkan di daerah tersebut.
Dikutip dari Sputnik, 13 Oktober 2019, seorang pejabat AS mengatakan kepada Wahington Post, bahwa beberapa peluru 155 mm diluncurkan dari posisi Turki dan bahwa mereka memiliki "efek bracketing" di mana peluru mendarat di kedua sisi posisi AS.
"Itu bukan sesuatu yang akan pernah kita lakukan terhadap pasukan mitra", kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa pasukan Turki tahu ada orang Amerika di bukit itu dan bahwa itu disengaja.
Baca Juga:
Asap mengepul dari kota perbatasan Suriah Ras al-Ain seperti yang terlihat dari kota Turki Ceylanpinar di provinsi Sanliurfa, Turki, 9 Oktober 2019. Pasukan Turki dan sekutu pemberontak Suriah mereka menyerang milisi Kurdi di timur laut Suriah pada hari Rabu, berdebar kencang mereka dengan serangan udara dan artileri sebelum memulai operasi darat lintas batas yang dapat mengubah perang berusia delapan tahun. REUTERS
Menurut pernyataan Pentagon sebelumnya, peluru artileri Turki meledak beberapa ratus meter dari lokasi di luar zona Mekanisme Keamanan dan di daerah yang diketahui Turki diduduki oleh AS.
Dikutip dari CNN, pejabat AS berbicara mengenai apakah penembakan Turki sengaja bertujuan menekan pasukan AS untuk meninggalkan daerah itu atau merupakan kesalahan penargetan asli oleh militer Turki.
DeWalt mengatakan bahwa Amerika Serikat tetap menentang serangan militer Turki ke Suriah dan terutama keberatan terhadap operasi Turki di luar zona Mekanisme Keamanan, dan di daerah-daerah di mana Turki tahu pasukan AS ada di sana.
"AS menuntut agar Turki menghindari tindakan yang dapat mengakibatkan tindakan defensif segera," kata DeWalt.
Pada Jumat tembakan artileri Turki telah menghantam beberapa ratus meter dari unit operasi khusus AS, menurut seorang pejabat AS.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa AS tidak percaya penembakan Turki di dekat pasukan AS yang ditempatkan di dekat Kobani adalah kecelakaan, dan bahwa itu kemungkinan dirancang untuk mengusir AS dari daerah itu. AS sebelumnya telah mengumumkan bahwa Turki memberi detail koordinat grid eksplisit dari posisi AS di Suriah.
Tidak ada orang Amerika yang terluka dalam laporan awal insiden tersebut.
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan ada satu tembakan di dekat lokasi pos terdepan tempat pasukan AS berada. Pasukan AS kemudian pindah ke markas lokal terdekat di mana sekelompok pasukan yang lebih besar berada.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa tepat setelah ledakan, jet AS berpatroli di daerah itu untuk mencoba menentukan dari mana tembakan itu berasal dan menyimpulkan bahwa kemungkinan besar itu adalah peluru artileri. Pejabat itu mengatakan bahwa temuan masih perlu dikonfirmasi.
Seorang pejabat pertahanan AS juga mengatakan pada Jumat pagi bahwa AS telah berbagi daftar lokasi "tanpa serangan" dengan pemerintah Turki, yakni posisi tentara AS berada dan wilayah Kurdi, termasuk penjara yang dikuasai Pasukan Demokratik Suriah.
Seorang warga Kobani mengatakan bahwa dia menyaksikan penembakan artileri. Alaa Sadoun, seorang jurnalis yang tinggal di Kobani, mengatakan penembakan itu menghantam bukit strategis kecil dekat Kobani yang disebut Mashta Nour, di mana penduduk setempat percaya bahwa Pasukan AS berada di sana. Setelah serangan, sebuah kendaraan militer meninggalkan daerah itu, kata Sadoun.
Pasukan AS diketahui memiliki unit-unit kecil yang ditempatkan di pos-pos kecil di berbagai lokasi di sepanjang perbatasan Suriah-Turki.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar sebelumnya mengatakan pada Sabtu bahwa militer Turki sedang mengoordinasikan upaya dengan Amerika Serikat, dan telah membantah tuduhan bahwa Ankara sengaja menargetkan pasukan AS di wilayah tersebut.
Kementerian Pertahanan Turki juga mengatakan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghindari kerusakan pada pos pengamatan AS di Suriah, dekat posisi pasukan pimpinan Kurdi.