TEMPO.CO, Jakarta - Pencak silat telah menjadi bagian hidup Ludo Pieters sejak ia masih remaja. Pieters, 61 tahun, belajar silat dari ayahnya sejak usia 16 tahun.
Pada 1982, kecintaan pada seni bela diri tradisional Indonesia ini mendorong Pieters dan ayahnya mendirikan perguruan silat pertama di Belgia bernama Perguruan Pencak Silat Harimau Bongkot Belgia. Saat ini, Perguruan Pencak Silat itu telah memiliki 40 anggota.
Kedutaan Besar RI di Brussel, Belgia, menjelaskan Pieters juga rajin mengikuti berbagai kejuaraan dunia pencak silat. Dia menjuarai kejuaraan dunianya yang pertama pada usia 33 tahun.
Rasa cintanya kepada pencak silat ia tularkan pada anak dan cucunya yang semuanya tergabung dalam Perguruannya. Kedua putrinya aktif di Perguraan Harimau dan turut mengikuti berbagai pertandingan pencak silat di seluruh dunia. Dedikasi mereka terhadap pencak silat dibuktikan dengan penyelenggaraan Belgium Pencak Silat Open Championship sejak 1995.
Ludo Pieters menggeluti pencak silat sejak remaja. Sumber : dokumen KBRI Belgia
Kejuaraan ini merupakan inisiatif keluarga Pieters dan bahkan untuk membiayai kegiatan ini, Pieters dan keluarganya melakukan berbagai upaya, termasuk berjualan makanan ringan di kota tempat tinggalnya, Schoten.
Pada kejuaraan Belgium Pencak Silat Open Championship 2019, terdapat atlet internasional dari 24 negara yang mengikuti. Diantara atlet internasional itu berasal dari Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Austria, Prancis dan Indonesia. Atlet pencak silat dari Belgia pun ikut berpartisipasi.
Tak berhenti disitu, Pieters juga menjadi sosok berdirinya Federasi Pencak Silat Belgia (BPSP).
Memanfaatkan momentum perayaan 70 tahun Hubungan Diplomatik RI dan Belgia, Pieters, berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungan yang diatur KBRI Brussels ini, Pieters bertemu dengan para pendekar silat di Jakarta dan Yogyakarta.
Ia berkesempatan pula hadir dalam kejuaran Pencak Silat Tapak Suci di Jakarta. Di acara itu, ia disambut meriah penonton. Pieters berharap pencak silat bisa menjadi olah raga yang dipertandingkan di Olimpiade.
Wakil bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Yuni Poerwanti, juga menyampaikan apresiasi atas upaya Pieters dalam mengembangkan pencak silat di Belgia. Yuni meyakini upaya Ludo merupakan langkah penting untuk pengakuan pencak silat sebagai cabang olahraga dalam Olimpiade.