TEMPO.CO, Canberra – Sejumlah lebah berjatuhan di area sekitar Gedung Parlemen di Canberra, Amerika Serikat.
Sebagian lebah itu terlihat mati dan sebagian lainnya seperti terhuyung-huyung.
Menurut petugas pengelola lebah di parlemen Australia, Cormac Farrell, mencuit soal insiden ini di Twitter.
“Saat cuaca bertambah panas, nektar atau serbuk sari di sejumlah bunga di Australia bakal mengalami fermentasi dan ini membuat sejumlah lebah menjadi mabuk,” kata Farrell seperti dilansir News pada Kamis, 10 Oktober 2019.
Menurut Farrell, biasanya nektar yang mengalami fermentasi ini bakal membuat sejumlah lebah sempoyongan. “Jika lebah itu kembali ke sarang dalam keadaan mabuk, lebah penjaga bakal mengusirnya hingga mereka segar lagi,” kata dia.
Namun, adanya juga lebah yang mati akibat alkohol yang terkandung di dalam serbuk lebah. Ini terjadi karena lebah tadi mengonsumsi alkohol terlalu banyak. Ferrell juga mengatakan kegiatan pemeliharaan kebun di sekitar Gedung Parlemen tidak menggunakan pestisida sehingga zat kimia ini bukan penyebabnya.
“Lebah yang mabuk dilarang masuk ke sarang dan tetap di luar agar tidak menyebabkan madu di sarang ikut terfermentasi, yang bisa melukai seluruh koloni,” kata dia.