TEMPO.CO, Yerusalem – Perdana Menteri Inggris, Benjamin Netanyahu, bakal melakukan upaya final pada pekan ini untuk membentuk pemerintahan bersatu dengan rivalnya Benny Gantz.
“Perdana Menteri Netanyahu sedang mengupayakan upaya terakhir untuk membuat terobosan dalam pembicaraan untuk membentuk pemerintahan bersatu,” kata juru bicara Partai Likud, yang mengusung Netanyahu, seperti dilansir Reuters pada Ahad, 29 September 2019.
Juru runding dari Partai Likud, yang berhaluan konservatif, dan Partai Biru dan Putih, yang berhaluan moderat tengah, bertemu pada Jumat pekan kemarin untuk mengupayakan kesepakatan. Namun, upaya ini belum membawa hasil.
Pengurus Likud mengatakan Netanyahu lalu menelpon Gantz dan keduanya kemungkinan bakal bertemu pada Rabu pekan ini setelah perundingan dari negosiator kedua partai.
Netanyahu berbicara lewat rekaman video yang diunggah ke Twitter. Dia mengatakan tidak ada solusi lain dari pada dia menjabat sebagai PM dan Gantz melanjutkannya dalam sebuah pemerintahan bersatu.
Namun, Gantz telah mengatakan tidak akan mau masuk pemerintahan yang dipimpin PM yang sedang terkena kasus kriminal. Partai Biru dan Putih juga menuding Likud mencoba menghambat pembicaraan dengan harapan memicu terjadinya pemilu ulangan berikutnya.
Partai Likud mendapat 32 kursi di parlemen dan Partai Biru - Putih mendapat 33 kursi dari total 120 kursi. Jika Netanyahu gagal membentuk pemerintahan maka Presiden Reuben Rivlin kemungkinan bakal meminta Benny Gantz memimpin upaya membentuk pemerintahan meskipun ini juga belum jelas kemungkinannya.