TEMPO.CO, Jakarta - Mantan kontraktor agen mata-mata Amerika Serikat, Edward Snowden, berharap pemerintah Prancis mau memberikannya suaka perlindungan. Hal ini terungkap dalam sebuah wawancara Snowden dengan sebuah radio di Prancis yang rencananya akan disiarkan pada Senin, 16 September 2019.
Dalam kutipan yang dibuat oleh stasiun radio tersebut dan diunggah ke Twitter, Snowden mengatakan dia sangat ingin bertatap muka dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ucapan itu sebuah sinyalemen agar dia bisa tinggal di negara yang dipimpin Macron.
Wawancara Snowden dengan radio di Prancis itu tidak disebutkan waktu dan tempatnya.
Mantan teknisi kontrak NSA, Edward Snowden dan Sarah Harrison editor WikiLeaks berbicara kepada perwakilan HAM di bandara Sheremetyevo di Moskow (12/7). Ini adalah penampilan pertama Edward Snowden setelah menjadi buronan. REUTERS/Human Rights Watch/Handout
Snowden tinggal di Rusia sejak 2013 atau setelah dia membongkar program-program rahasia yang dijalankan agen intelijen Amerika Serikat. Banyak warga sipil melihatnya sebagai seorang pahlawan, namun di negara asalnya Amerika Serikat dia dituntut dengan hukuman mata-mata oleh otoritas berwenang.
Snowden saat ini tinggal di Rusia atas pemberian suaka perlindungan dari Moskow. Tidak dijelaskan apa yang mendorongnya ingin pindah ke Prancis. Dia bekerja dengan lembaga intelijen asal Amerika Serikat NSA dan CIA selama tujuh tahun hingga dia berkesimpulan agen intelijen Amerika Serikat telah menyadap konstitusi negara dan menempatkan kebebasan setiap orang dalam risiko.