Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profesor Cina Dituduh Curi Teknologi Perusahaan AS untuk Huawei

image-gnews
Logo Huawei. HUAWEI-USA/CAMPAIGN REUTERS/Philippe Wojazer
Logo Huawei. HUAWEI-USA/CAMPAIGN REUTERS/Philippe Wojazer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menggugat profesor Cina karena diduga mencuri teknologi perusahaan California untuk Huawei.

Profesor Bo Mao ditangkap di Texas pada 14 Agustus 2019, namun dibebaskan dengan jaminan US$ 100.000 atau Rp 1,4 miliar setelah setuju memindahkan kasusnya ke New York.

Bo Mao mengaku tidak bersalah di depan pengadilan Brooklyn pada 28 Agustus 2019 atas tuduhan berkomplot melakukan pencurian perusahaan.

Menurut dokumen pengadilan, seperti dilaporkan Reuters pada 9 September 2019, Mao menandatangani perjanjian dengan perusahaan teknologi California yang tidak disebutkan namanya untuk mendapatkan papan sirkuit, dan mengklaim itu untuk penelitian akademis.

Namun pengaduan kriminal itu menuduh konglomerat telekomunikasi Cina yang tidak dikenal, yang sumbernya katakan adalah Huawei, mencoba mencuri teknologi tersebut, dan menuduh Mao ikut berperan dalam skema yang dituduhkan. Dokumen pengadilan juga menunjukkan bahwa kasus tersebut terkait dengan Huawei.

Mao, seorang profesor di Universitas Xiamen di Cina, menjadi profesor tamu di universitas Texas musim gugur yang lalu. Dia pertama kali mendapatkan perhatian sebagai bagian dari kasus perdata Texas antara Huawei dan startup Silicon Valley, CNEX Labs Inc.

Pada Desember 2017, Huawei mengajukan gugatan terhadap CNEX dan mantan karyawannya, Yiren Huang, yang mengklaim pencurian rahasia dagang. Huang, mantan manajer teknik di anak perusahaan Huawei AS, membantu memulai CNEX pada 2013 tiga hari setelah meninggalkan perusahaan.

Dalam gugatan balik, CNEX mengatakan Mao telah meminta salah satu papan sirkuit untuk proyek penelitian dan bahwa, setelah mengirim papan ke profesor, ia menggunakannya untuk penelitian yang terkait dengan Huawei.

Kasus itu berakhir pada Juni dengan putusan Mao tidak mencuri apapun.

Juri tidak menemukan CNEX mencuri rahasia dagang dari Huawei tetapi memutuskan Huang melanggar kontrak kerjanya dengan tidak memberi tahu Huawei tentang paten yang diperolehnya dalam waktu satu tahun setelah kepergiannya. Namun, juri menemukan Huawei tidak dirugikan dan tidak memberikan ganti rugi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juri menemukan Huawei menyalahgunakan rahasia dagang CNEX, tetapi tidak memberikan ganti rugi atas klaim itu.

Sekarang, jaksa AS, yang memiliki kasus terhadap Huawei di Brooklyn atas tuduhan penipuan bank dan pelanggaran sanksi Iran, telah mengangkat kembali kasus CNEX.

Meskipun Huawei belum didakwa, perusahaan itu mengatakan pihaknya memandang kasus terhadap Mao sebagai contoh terbaru dari "penuntutan selektif" pemerintah AS.

"Jaksa federal AS menuntut atas tuduhan CNEX," kata juru bicara Huawei, menambahkan bahwa jaksa tidak menunjukkan minat pada klaim Huawei terhadap CNEX.

Juru bicara itu mencatat bahwa Amerika Serikat menuntut Mao, meskipun profesor itu tidak pernah dituntut oleh CNEX dan tidak pernah dipanggil untuk memberikan kesaksian di pengadilan sipil.

Sidang dalam kasus pidana terhadap Mao dijadwalkan pada hari Rabu di pengadilan federal Brooklyn.

Seorang juru bicara kantor Kejaksaan AS di Brooklyn menolak berkomentar, demikian pula seorang pengacara untuk Mao, seorang juru bicara CNEX, dan seorang pengacara untuk Huang.

Huawei mengatakan pemerintah AS telah melakukan upaya bersama untuk mendiskreditkan perusahaan dan mengekang kepemimpinan industrinya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

18 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

20 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

1 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

3 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

3 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.