TEMPO.CO, Jakarta - Marina Mahathir, aktivis sosial dan putri sulung Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengkritik ulama Zakir Naik yang sekarang sedang menjadi kontroversi di Malaysia. Zakir menjadi sorotan setelah menyerukan pada masyarakat Cina di Malaysia agar pulang ke tempat asal mereka.
"Mereka (masyarakat Cina) adalah keluarga saya, siapa Anda mengatakan itu kepada kami?," kata Marina dalam unggahannya di Twitter.
Dikutip dari thestar.com.my, Kamis, 15 Agustus 2019, Zakir sebelumnya dalam sebuah ceramahnya mengatakan agar masyarakat Malaysia keturunan Cina pulang ke tempat mereka berasal karena mereka adalah tamu-tamu lama di Malaysia. Ucapan Zakir itu mengejutkan mengingat saat yang sama dia menyinggung bagaimana Islam telah menyebarkan kedamaian di Malaysia melalui perdagangan. Ceramah konroversial Zakir itu disampaikan dalam acara bertajuk 'Bincang bersama Dr. Zakir Naik' di Kota Baru, Malaysia, pada 8 Agustus 2019.
That’s rather a lot of my family...who are you to tell us that? https://t.co/eDJh5lnjdp
— Marina Mahathir (@netraKL) August 14, 2019
Kicauan Marina soal kritiknya pada Zakir itu, dijawab sejumlah pengguna Twitter yang memintanya agar mengatakan pada ayahnya, Perdana Menteri Mahathir agar Zakir di deportasi atau dikeluarkan dari Malaysia. Sebelumnya Mahathir pernah mengatakan sulit untuk mendepak Zakir karena tidak ada negara yang menginginkannya.
Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah juga pernah mengatakan Malaysia tidak akan mengekstradisi Zakir ke negara asalnya India kendati menerima permohonan ekstradisi dari India agar Zakir menghadapi tuntutan dugaan pencucian uang. Zakir berkeras tidak bersalah atas dakwaan terorisme yang dituduhkan padanya di India.