Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Hong Kong Temukan 2 Kg Bahan Peledak Jelang Demonstrasi

image-gnews
Petugas di lokasi pabrik di Tsuen Wan, lokasi penemuan bahan peledak.[Felix Wong.South China Morning Post]
Petugas di lokasi pabrik di Tsuen Wan, lokasi penemuan bahan peledak.[Felix Wong.South China Morning Post]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Hong Kong menahan tiga orang setelah mengamankan bahan peledak bersama material pro kemerdekaan di gedung industri Tsuen Wan.

Operasi penjinakan bahan peledak dilakukan di lokasi di Lung Shing Factory Building di Texaco Road pada Sabtu ketika unit penjinak bom polisi membuang beberapa bahan peledak yang sangat kuat dan sangat tidak stabil.

Dikutip dari South China Morning Post, 21 Juli 2019, pejabat polisi senior Steve Li Kwai-wah dari Organized Crime and Triad Bureau mengatakan para penyelidik sedang mencari latar belakang seorang pria berusia 27 tahun yang ditangkap sehubungan dengan kasus ini, untuk menentukan apakah itu terkait dengan protes massa yang direncanakan untuk hari Minggu, yang telah memicu kekhawatiran tentang potensi kekacauan karena perselisihan tentang rute dan durasi unjuk rasa.

Dua pria, keduanya berusia 25, juga ditangkap pada Sabtu malam sehubungan dengan temuan itu, satu di Tsuen Wan dan yang lainnya di Sheung Shui.

Pejabat polisi lain, Alick McWhirter, dari unit penjinak bahan peledak mengatakan, "Saya pikir, tanpa keraguan, ini adalah penyitaan (bahan peledak) terbesar yang pernah kami temui di Hong Kong."

Mengacu pada triacetone triperoxide, juga dikenal sebagai TATP, bahan peledak di antara bahan yang disita, ia menambahkan, "Bahan ini terkenal, tidak stabil dan berbahaya."

Polisi Hong Kong menemukan 2 kilogram bahan peledak tinggi, 10 bom bensin, cairan korosif, senjata dan tiang logam di gedung industri tersebut.[CNN]

Penggeledahan dimulai pada Jumat pukul 10.30 malam ketika petugas, yang bertindak atas informasi intelijen, menggerebek gedung dan menemukan 2 kilogram bahan peledak yang kuat, 10 bom bensin dan bahan asam yang diproduksi di laboratorium rumah, bersama dengan pisau dan batang logam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

McWhirter mengatakan pasukannya menangani sekitar 1 kg TATP pada Sabtu pagi dan masih mengerjakan satu kilogram lagi bahan peledak, proses peledakan dan pembuangan diperkirakan akan memakan waktu.

Dia mengatakan TATP sangat tidak stabil dan kuat, dengan potensi untuk menyebabkan kerusakan luar biasa.

"Ada beberapa masalah karena kita berurusan dengan bahan peledak di berbagai tahap pembuatannya ... dari kondisi dingin hingga suhu kamar," kata McWhirter.

Semua bahan peledak telah ditangani dengan aman pada Sabtu pukul 9 malam.

TATP telah digunakan dalam serangan teroris yang mematikan di seluruh dunia, termasuk di Israel dan pemboman London 7 Juli 2005, di mana 52 orang tewas dan lebih dari 700 lainnya terluka. Sejumlah kecil TATP cukup kuat untuk meledakkan mobil, dan bisa berbahaya bagi penjinaknya karena ketidakstabilannya.

Barang-barang yang disita di situs pada Sabtu termasuk T-shirt dengan logo Hong Kong National Front, kelompok pro kemerdekaan, selebaran yang mengatakan "tidak ada ekstradisi ke Cina", dan pamflet pada pawai protes 9 Juni.

Selain bahan peledak, polisi Hong Kong juga menyita beberapa set pengeras suara portabel, masker gas, kacamata, topi keras dan ketapel, bersama dengan setidaknya satu kaleng minyak tanah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

4 hari lalu

Sejumlah massa aksi membakar ban dan melakukan orasi dalam aksi bertajuk 'September Hitam, Jawa Barat Lautan Suar' di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada Jumat, 29 September 2023. Foto: TEMPO/Ananda Bintang
Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

Ratusan mahasiswa demonstrasi di Gedung Sate menuntut PJ Gubernur cepat tanggap selesaikan persoalan di Jawa Barat.


Andy Lau 62 Tahun, Berikut 6 Film Populer yang Dibintanginya

5 hari lalu

Andy Lau . (AP Photo/Wally Santana)
Andy Lau 62 Tahun, Berikut 6 Film Populer yang Dibintanginya

Aktor asal Hong Kong Andy Lau telah berusia 62 tahun, berikut beberapa film populer yang dibintanginya, termasuk Internal Affairs yang box office.


62 Tahun Andy Lau, Perjalanan Panjang Karier Pemeran Yoko Si Pendekar Pemanah Rajawali

6 hari lalu

Andy Lau. AP/Chiang Ying-ying
62 Tahun Andy Lau, Perjalanan Panjang Karier Pemeran Yoko Si Pendekar Pemanah Rajawali

Rasanya tak ada yang yakin bahwa Andy Lau hari ini berusia 62 tahun, melihat tampilannya yang awet muda. Ini profil perjalanan panjang kariernya,


Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dihukum Penjara, Dinilai Halangi Polisi

9 hari lalu

Ronson Chan, ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong (HKJA), melapor ke polisi atas tuduhan menghalangi polisi, di Hong Kong, Cina, 19 September 2022. Reuters/Tyrone Siu
Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dihukum Penjara, Dinilai Halangi Polisi

Ronson Chan, ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong, ditahan dan diborgol oleh dua petugas berpakaian preman saat meliput sebuah berita setahun lalu


Dikritik Soal Hong Kong, Cina: di Inggris Orang Miskin Terus Bertambah

14 hari lalu

Petugas polisi membubarkan orang-orang di Victoria Park yang ditutup pada peringatan 33 tahun penumpasan demonstrasi pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen Beijing pada tahun 1989, di Hong Kong, China, 4 Juni 2022. REUTERS/Lam Yik
Dikritik Soal Hong Kong, Cina: di Inggris Orang Miskin Terus Bertambah

Cina mengecam laporan enam bulanan Inggris mengenai Hong Kong, dengan mengatakan bahwa mereka mengabaikan kondisi masyarakat yang "baik".


Bulgaria Kirim Tim Periksa Drone dengan Bahan Peledak di Resor Laut Hitam

16 hari lalu

Ilustrasi drone. Efrem Lukatsky/Pool via REUTERS
Bulgaria Kirim Tim Periksa Drone dengan Bahan Peledak di Resor Laut Hitam

Kementerian pertahanan Bulgaria mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim unit khusus untuk memeriksa dan menonaktifkan drone dengan bahan peledak


Hong Kong Lumpuh karena Hujan Lebat, Sekolah-sekolah Ditutup

19 hari lalu

Jalanan dan sebuah mobil terendam banjir di Hong Kong, Cina, 8 September 2023. Justin Hardman/via REUTERS
Hong Kong Lumpuh karena Hujan Lebat, Sekolah-sekolah Ditutup

Hujan lebat hingga menyebabkan banjir membuat Hong Kong lumpuh.


Profil Xinyi Group, Perusahaan China yang Investasi Rp 381 Triliun di Pulau Rempang Batam hingga 2080

20 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kiri) bersama CEO Xinyi Group Gerry Tung (kanan) dalam kunjungan kerja ke fasilitas produksi Xinyi Group di Wuhu, China, Selasa (18/7/2023). (ANTARA/HO-Kementerian Investasi/BKPM)
Profil Xinyi Group, Perusahaan China yang Investasi Rp 381 Triliun di Pulau Rempang Batam hingga 2080

Xinyi Group adalah sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di Hong Kong, Cina, dan memiliki wilayah operasi di seluruh dunia


Proyek Rempang Eco-City: Demontrasi Masyarakat Melayu Ricuh, Kantor BP Batam Rusak, Warga Ditangkap

23 hari lalu

Salah seorang massa diamankan saat melakukan unjuk rasa di depan kantor BP Batam, Senin, 11 September 2023. Foto Yogi Eka Sahputra
Proyek Rempang Eco-City: Demontrasi Masyarakat Melayu Ricuh, Kantor BP Batam Rusak, Warga Ditangkap

Ricuh di depan kantor BP Batam setidaknya merusak kaca-kaca kantor BP Batam dan pagar.


Seorang WNI Tewas akibat Banjir di Hong Kong

25 hari lalu

Gerai 7 Eleven terendam banjir saat hujan deras di Hong Kong, Cina, 8 September 2023. Hujan itu menjadi curah hujan terlebat yang pernah tercatat di Hong Kong sejak pencatatan dilakukan dari tahun 1884. @Mr__Hugh via X/via REUTERS
Seorang WNI Tewas akibat Banjir di Hong Kong

Seorang WNI berinisial DI dilaporkan tewas setelah hanyut dalam banjir bandang yang melanda Hong Kong selama 7-8 September.