Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erdogan Beli S-400 karena Tidak Percaya Angkatan Udara Turki

image-gnews
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Erdogan dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan Presiden Turki oleh Kepala Komisi Pemilihan Umum Turki. Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Erdogan dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan Presiden Turki oleh Kepala Komisi Pemilihan Umum Turki. Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar pejabat AS menduga alasan Turki membeli S-400 karena Presiden Recep Tayyip Erdogan tidak percaya angkatan udaranya sendiri setelah kudeta gagal.

Selain itu memburuknya hubungan AS dengan Turki dalam beberapa tahun terakhir dan pengaruh Rusia yang semakin besar dengan Ankara, mungkin juga telah membantu mempengaruhi Turki untuk membeli sistem S-400, menurut tiga pejabat AS dan satu sumber pertahanan, seperti dilaporkan Reuters, 18 Juli 2019.

Pejabat AS menduga salah satu alasan Erdogan membeli S-400 dari Rusia daripada peralatan anggota NATO, karena Erdogan mewaspadai angkatan udaranya sendiri, yang memainkan peran utama dalam upaya kudeta pada 15 Juli 2016.

Menurut para ahli, rudal S-400 yang diterima Turki pekan lalu, akan lebih baik dalam menangkis serangan terhadap pemerintah Turki dari jetnya sendiri daripada sistem Patriot yang dipasok AS.

Rudal Patriot Raytheon Co, yang telah ditawarkan ke Turki, akan memiliki perlindungan untuk membantu menghindari "friendly fire" atau salah tembak terhadap pesawat tempur NATO lainnya, seperti jet angkatan udara Turki.

"Anda harus bertanya pada diri sendiri: Mengapa Erdogan benar-benar menginginkan sistem Rusia?" tanya salah satu pejabat AS. "Dia tidak percaya pada angkatan udaranya."

Dua pejabat AS dan satu sumber pertahanan yang akrab dengan diskusi NATO tentang Turki, yang semuanya berbicara dengan syarat anonim, mengemukakan teori yang sama tentang kemungkinan motif Presiden Erdogan.

"Ada beberapa pembicaraan bahwa dia menginginkan sistem (Rusia) hanya untuk melindungi dirinya sendiri. Dia tidak menginginkan sistem yang terintegrasi dengan NATO," kata salah seorang pejabat.

Peserta memilih potret korban tewas kudeta militer dalam peringatan di Jembatan Bosphorus, Istanbul, Turki, 15 Juli 2017. Sejak kudeta tahun lalu, 150.000 anggota militer dipecat atau ditangguhkan. REUTERS/Osman Orsal

Pilot angkatan udara Turki memainkan peran utama dalam kudeta yang gagal. Pilot jet komando dan helikopter mengebom gedung parlemen dan terbang mengancam gedung kantor pemerintahan Erdogan. Upaya kudeta gagal dalam beberapa jam tetapi 251 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Juni, mantan kepala angkatan udara Turki, Akin Ozturk, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena keterlibatannya dalam kudeta. Baru bulan ini, jaksa penuntut Turki memerintahkan penangkapan lebih dari 176 personel militer atas hubungan mereka dengan jaringan yang diduga merencanakan kudeta.

Seorang pejabat AS lainnya menggambarkan pertemuan tahun 2018 dengan para pejabat Amerika di mana para pejabat Turki, ketika berbicara tentang membeli sistem pertahanan udara baru, menggambarkan angkatan udara mereka sendiri sebagai salah satu ancaman keamanan utama yang dihadapi Turki.

"Seorang birokrat Turki mengatakan ancaman utama kepada pemerintah tetap dari angkatan udara Turki sendiri, yang mengoperasikan pesawat NATO dan telah menyerang instalasi pemerintah dan berusaha untuk membunuh Presiden Erdogan selama upaya kudeta Juli 2016," kata pejabat yang mengetahui pertemuan tersebut.

"Dan sistem S-400 dirancang untuk melawan pesawat NATO," kata pejabat itu.

Seorang pejabat senior Turki membantah bahwa kekhawatiran tentang militer merupakan faktor yang memotivasi dalam keputusan itu, dan mengatakan Turki telah membersihkan para pendukung upaya kudeta, termasuk dari angkatan bersenjata.

"Turki tidak khawatir tentang upaya kudeta yang lain dan percaya pada pasukan dan pilotnya sendiri," katanya ketika ditanya tentang spekulasi AS.

Pejabat Turki lainnya, yang mengetahui kesepakatan S-400, mengatakan Ankara selalu ingin membeli Patriot tetapi terpaksa beralih ke Rusia.

"Tidak ada ketidakpastian tentang ini (menginginkan Patriot)," katanya. "Namun, AS memiliki sikap menunda-nunda selama masa jabatan Obama."

Erdogan sendiri mengatakan Turki membeli S-400 karena Rusia membuatnya menjadi kesepakatan yang lebih baik, dan para pejabat Turki menemukan kesulitan dari Amerika Serikat mengenai harga Patriot, produksi bersama dan transfer teknologi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

2 hari lalu

Hagia Sophia di Distrik Fatih, Istanbul, Turki dipadati wisatawan, Kamis, 19 Oktober 2023. (Tempo/Egi Adyatama)
Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

5 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.


Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

6 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.


Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI


Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

6 hari lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

14 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

15 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

18 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

21 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.