TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berencana membangun jembatan laut tahun depan untuk menghubungkan daratan Singapura.
Menurut laporan The Star, 11 Juli 2019, jembatan sepanjang 7 kilometer akan menghubungkan Batam dan Bintan yang akan memakan anggaran Rp 4 triliun. Proyek diperkirakan akan memakan waktu tiga hingga empat tahun.
Baca juga: Cina Resmikan Jembatan Laut Terpanjang di Dunia
Pemerintah Indonesia ingin menegaskan kembali Batam sebagai alternatif jalur pengiriman dan manufaktur antara Singapura, dengan potensi investasi US$ 60 miliar atau Rp 843 triliun.
Pemerintah Indonesia ingin pembangunan jembatan bisa mengurangi biaya logistik, meningkatkan konektivitas dan meningkatkan pariwisata di daerah tersebut. Pemerintahan Joko Widodo juga sedang mengkaji kemungkinan untuk menghubungkan Semenanjung Malaysia dengan pulau Sumatra di Indonesia.
Sebuah ferry penumpang antar pulau mengangkut pemudik Natal 2018 tiba di Pelabuhan Pelindo I Dumai di Dumai, Riau, Jumat, 21 Desember 2018. Sebanyak 748 penumpang diangkut dengan 3 ferry antar pulau yang didominasi oleh pemudik dari Pulau Batam tiba di Pelabuhan Dumai pada H-4 Natal 2018. ANTARA
Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum RI sedang mengkaji dan merancang struktur jembatan, yang ditargetkan rampung akhir tahun.
Menurut laporan Channel News Asia, proyek jembatan diperkenalkan pertama kali pada 2005 dan pembangunan jembatan akan dimulai pada tahun 2020.
Baca juga: Cina Siap Bangun Jalan Raya Penghubung Asia dan Eropa
Indonesia sedang mengembangkan wilayah Batam untuk menarik peluang yang berpotensi timbul dari perang dagang AS-Cina, menurut Edy Putra Irawady, kepala Badan Pengembangan Batam.
Jembatan ini juga akan melengkapi upaya Singapura untuk meningkatkan lalu lintas penumpang udara dengan membangun terminal kelima untuk Bandara Changi.