TEMPO.CO, Jakarta - Pihak imigrasi Meksiko menemukan 51 orang migran dalam sebuah truk setelah dipindai dengan sinar-x.
Para migran tersebut berasal dari negara-negara di Amerika tengah dan selatan seperti Guatemala, Honduras, El Salvador, Nikaragua, dan Ekuador. 21 di antara mereka masih berusia di bawah umur, seperti dilansir oleh Mirror, 8 Juli 2019
Pihak imigrasi Meksiko juga menemukan uang tunai sebesar 225 ribu peso atau senilai Rp 165,6 juta di dalam truk.
Baca juga: Maskapai di Meksiko Berikan Penerbangan 1 Dolar ke Imigran Ilegal
Pemerintah Meksiko menyatakan saat ini para migran sedang diamankan di Institut Migrasi Nasional dan akan segera dipulangkan ke negaranya masing-masing.
Saat ini pemerintah Meksiko mulai menggunakan sinar-x untuk memantau keberadaan migran gelap yang bersembunyi di dalam kendaraan. Penggunaan sinar-x ini membuat pemerintah Meksiko mampu mengamankan 200 orang migran yang bersembunyi di dalam truk selama beberapa hari belakangan ini.
Tindakan ini dipandang sebagai pengerasan kebijakan imigrasi Meksiko. Sebelumnya pemerintah Meksiko menunjuk Francisco Garduno untuk mengepalai Institut Migrasi Nasional (INM), yang merupakan otoritas imigrasi Meksiko.
Polisi AS khusus perbatasan mengawasi imigran yang akan menyeberangi perbatasan antara Meksiko dan AS secara ilegal, di kawasan Tijuana, Meksiko, 11 Desember 2018. REUTERS
Garduno yang merupakan bekas kepala penjara Meksiko dipandang sebagai seseorang dengan pandangan garis keras terhadap migrasi. Di akhir pekan pertama Garduno menjabat sebagai kepala INM, INM mengamankan 800 orang yang ditemukan di empat truk di negara bagian Vera Cruz, Meksiko.
Meksiko juga berada di bawah tekanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membatasi jumlah migran dari Amerika tengah yang memasuki AS. Apabila Meksiko tidak mampu membatasi jumlah migran, Trump mengancam akan menetapkan tarif tinggi bagi produk-produk Meksiko.
Baca juga: Meksiko Kirim 15 Ribu Pasukan ke Perbatasan Amerika Serikat
"Ini adalah objektif strategis kami untuk mengakhiri impunitas bagi para penyelundup manusia", ujar Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard dalam sebuah konferensi pers seperti dikutip oleh Reuters.
Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard menyatakan saat ini jaksa agung Meksiko telah menggelar 11 investigasi terhadap para penyelundup migran.
RISANDA ADHI PRATAMA | REUTERS | MIRROR