TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya tujuh orang tewas dan 20 orang dinyatakan hilang setelah sebuah kapal wisata yang membawa turis asal Korea Selatan oleng dan terbalik di sungai Danube, Hungaria, Rabu, 29 Mei 2019 waktu setempat.
Dikutip dari reuters.com, Kamis, 30 Mei 2019, kapal naas itu terbalik setelah bertabrakan dengan kapal wisata lainnya di dekat area gedung parlemen Hungaria. Kapal lalu terbalik di sungai Danube yang sedang meluap airnya dan berarus kencang setelah ibu kota Budapest, Hungaria dalam beberapa hari terakhir diguyur hujan lebat.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengkonfirmasi ada sejumlah turis asal Negeri Gingseng itu dalam kapal saat musibah terjadi.
Total ada sekitar 30 penumpang dan tiga pemandu wisata yang dua diantaranya warga negara Hungaria. Tujuh turis Korea Selatan dalam kapal itu berhasil diselamatkan, namun tujuh orang lainnya tewas dan 19 orang dinyatakan hilang.
Baca juga: 90 Persen Wisatawan Indonesia Belum Pernah Naik Kapal Pesiar
Sebuah kapal wisata yang membawa turis asal Korea Selatan terbalik di sungai Danube, Hungaria, Rabu, 29 Mei 2019. Sumber: AP News
Baca juga:Penumpang Tak Tahu, Kapal Pesiar Berlayar Sambil Bawa Jenazah
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan pihaknya akan berkerja sama dengan pemerintah Hungaria untuk menginvestigasi penyebab tergulingnya kapal.
"Harus dicari tahu seberapa cepat kapal melaju saat musibah terjadi," kata Moon, dalam sebuah pertemuan darurat dan mendesak dibukanya seluruh jalur diplomatik untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan.
Juru bicara kepresidenan Korea Selatan, Ko Min-jung mengatakan total 33 orang yang terdiri dari sebuah tim penyelamat dan militer khusus, telah dikirim ke Budapest. Seoul pun akan memberikan konseling bagi keluarga korban terbaliknya kapal wisata ini.
Sumber di Hungaria mengatakan ada sekitar 14 orang yang diselamatkan dari sungai Danube. Namun tujuh orang dalam kondisi sudah tewas dan sisanya selamat meski dalam kondisi mengalami hypothermia.
Upaya penyelamatan besar-besaran telah dilakukan dengan mengerahkan sejumlah kapal karet, penyelam, lampu sorot dan radar untuk memeriksa dasar sungai di tempat terbaliknya kapal wisata naas tersebut. Sejumlah wartawan mengaku melihat anak-anak dimasukkan ke dalam ambulance setelah diangkat dari dalam sungai.
