TEMPO.CO, Washington -- Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menyatakan persetujuannya untuk menjual 24 helikopter serbu Apache dan peralatan militer senilai US$3 miliar atau sekitar Rp43 triliun kepada Qatar.
Baca:
Persetujuan ini disampaikan oleh Lembaga Kerja Sama Keamanan Pertahanan atau Defense Security Cooperation Agency.
Ini bakal menambah jumlah helikopter serbu milik Qatar menjadi dua kali lipat yaitu untuk jenis AH-64E. Penjualan ini juga mencakup mesin, sensor penglihatan malam atau night vision sensors, rudal dan senjata.
Baca:
DCSA menyatakan helikopter serbu ini akan digunakan untuk dukungan udara jarak dekat, pengintaian bersenjata, misi perang anti-tank. Ini juga bakal menambah kemampuan serang dan bertahan Qatar di kawasan Timur Tengah.
Baca:
“Ini untuk meningkatkan keamanan negara sahabat, yang terus menjadi kekuatan penting untuk kemajuan ekonomi dan politik di Timur Tengah, “ begitu dilansir DSCA.
Penjualan senjata berteknologi canggih ini bakal dibahas di Kongres untuk mendapatkan persetujuan. Sejumlah perusahaan pembuat senjata yang terlibat menyuplai produk teknologi senjata untuk Qatar seperti Boeing, Lockheed Martin Corp, General Electric dan Raytheon Co. Pada Maret, Qatar menerima pengiriman paket pertama helikopter serbu Apache ini.
Baca:
Secara terpisah, Qatar juga meningkatkan kemampuan Angkatan Udara dengan membeli pesawat tempur buatan Boeing yaitu F-15QA Advanced Eagle. Jet tempur berteknologi supercanggih ini bakal dilengkapi dengan rudal anti-kapal buatan Boeing yaitu AGM-84L Harpoon Block 2 seperti dilansir Janes.com. Kesepakatan ini telah tercapai pada 29 April 2019.