TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan kabinet yang dibentuknya mendapat nilai lima dari sepuluh.
Baca:
Penilaian ini didasarkan pada kinerja kabinet selama setahun sejak terbentuk pada pertengahan 2018.
“Mereka menunjukkan kinerja. Saya tidak lihat alasan untuk perombakan kabinet,” kata Mahathir seperti dilansir Star dan Channel News Asia pada 6 Mei 2019.
Baca:
Mahathir mengatakan ini menjelang peringatan setahun kemenangan koalisi Pakatan Harapan merebut pemerintahan dari Barisan Nasional pada pemilu 9 Mei 2018. Koalisi PH ini terdiri dari partai bentukan Mahathir yaitu Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Partai Keadilan Rakyat besutan bekas Deputi PM Anwar Ibrahim dan dua partai lain.
“Saya sangat konservatif. Saya telah berada di pemerintahan selama 22 tahun. Dan saya tahu bagaimana pemerintahan bekerja. Tapi orang-orang ini (para menteri) adalah orang baru. Mereka tidak tahu caranya pemerintahan bekerja,” kata dia.
Baca:
Menurut Mahatir, sebagian menteri merasa khawatir melakukan kesalahan dan ini membuat mereka sulit membuat keputusan.
“Tapi mereka bekerja dengan cepat. Terkadang mereka datang kepada saya karena saya punya pengalaman. Saya harus mengajar dan membimbing mereka agar mereka bekerja baik,” kata Mahathir.
Baca:
Pernyataan Mahathir ini sekaligus menanggapi kabar bahwa pemerintah bakal segera merombak kabinet karena ada menteri yang tidak berkinerja baik.
Salah satu kritik justru datang dari internal koalisi Pakatan Harapan yaitu Nurul Izzah, yang merupakan putri dari Anwar Ibrahim. Dia menilai rakyat merasa kecewa karena pemerintahan Mahathir terkesan lamban dalam memenuhi janji-janji politiknya saat kampanye pemilu kemarin.