TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara pada Sabtu, 4 Mei 2019 melakukan latihan militer di Laut Timur yang dipantau langsung oleh Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Latihan itu memfokuskan pada latihan penggunaan senjata pemandu taktis, yang terlihat dari dikerahkannya sejumlah peluncur.
Kantor berita Korea Utara KCNA mewartakan tujuan latihan ini untuk menguji kinerja roket peluncur jarak jauh dan penggunaan senjata taktis oleh unit-unit pertahanan Korea Utara.
Sejumlah foto yang dipublikasi oleh KCNA memperlihatkan senjata-senjata pemandu taktis yang ditembakkan berupa rudal balistik jarak dekat.
Menurut Kim Dong-yub, pakar militer di Institut Studi Timur (IFE) Universitas Kyungnam, Korea Selatan, senjata pemandu taktis tidak menciderai Resolusi Dewan Keamanan PBB atau setidaknya selama tidak mengerahkan rudal balistik jarak jauh yang dipandang oleh Amerika Serikat sebagai ancaman.
"Hal yang membuat saya waswas adalah latihan militer ini dilakukan secara tak terduga. Ada sebuah foto yang memperlihatkan rudal balistik jarak pendek atau yang dikenal Iskander di Korea Utara," kata Kim.
Baca: Trump Sebut Kesepakatan dengan Kim Jong Un Bakal Terjadi
Korea Utara melakukan sebuah latihan militer di Laut Timur yang dipantau oleh Kim Jong Un. Sumber: US News & World Report
Baca: Kecewa pada AS, Korea Utara Tembakkan Proyektil Jarak Pendek
Dikutip dari reuters.com, Senin, 6 Mei 2019, rudal Iskander bisa terbang sejauh 500 kilometer atau bisa menjangkau keseluruhan Semenanjung Korea. Rudal ini juga mampu menetralisir sistem anti-rudal pertahanan atau THAAD milik Amerika Serikat yang dikerahkan ke Korea Selatan.
Terkait hal ini, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya telah menempatkan sejumlah senjata yang siap ditembakkan dari kota Wonsan yang berlokasi di pantai timur. Senjata-senjata itu disiagakan pada Sabtu, 4 Mei 2019 sekitar 70 kilometer sampai 240 kilometer dari garis pantai.
Korea Utara sejak 2017 telah membekukan praktik ujicoba rudal balistik dan nuklir atau persisnya saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump berulang kali mengutarakan keseriusannya memperbaiki hubungan dengan Pyongyang. Walhasil, latihan militer pada Sabtu lalu terbilang cukup mengejutkan.