TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, tahu mengenai potensi besar ekonomi negaranya.
Baca:
Itu sebabnya Trump mengaku merasa yakin Kim tidak akan melakukan hal-hal yang bakal mengganggu upaya mewujudkan potensi ekonomi ini.
“Dia tahu saya bersamanya dan tidak ingin melanggar janjinya kepada saya. Kesepakatan bakal terjadi,” kata Trump lewat akun Twitter @realdonaldtrump pada Sabtu, 4 Mei 2019.
Pernyataan Trump itu, seperti dilansir Reuters, muncul setelah Korea Utara menembakkan beberapa rudal jarak pendek ke laut di pantai timur negara itu pada Sabtu kemarin. Ini membuat pemerintah Korea Selatan menyerukan kepada tetangga serumpun itu agar,”Menghentikan tindakan yang bisa mengeskalasi ketegangan militer di Semenanjung Korea.”
Baca:
Aksi penembakan rudal ini terjadi setelah Kim Jong Un bertemu dengan Trump di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019, yang gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri program nuklir dan membuka sanksi ekonomi atas negara komunis itu.
Kim lalu bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Vladivostok pada April 2019 dan memintanya menyampaikan pesan kepada AS dan Cina.
Saat itu, Putin mengatakan Korea Utara membutuhkan jaminan keamanan internasional agar proses denuklirisasi bisa berjalan.
Baca:
CNBC melansir seorang pejabat militer Korea Selatan mengatakan militer Korea Utara tidak meluncurkan rudal balistik. Aksi sepihak Korea Utara ini membuat Seoul dan Washington saling bertukar informasi detil dan menganalisis material yang digunakan proyektil rudal Korea Utara.
Juru bicara kepresidenan Korea Selatan, Koh Min Jung, mengatakan,”Kami menyadari aksi Korea Utara kali ini terjadi saat dialog denuklirisasi mengalami stagnasi.” Dia berharap Korea Utara berpartisipasi mengaktifkan kembali pembicaraan ini.