TEMPO.CO, Jakarta - Tim penjinak bom Sri Lanka meledakkan sebuah mobil van yang berisi tiga bom dan terparkir di dekat gereja yang diserang pada Minggu Paskah.
Polisi menemukan tiga bom di dalam mobil van putih di dekat St. Anthony Shrine, salah satu gereja yang menjadi target pengeboman hari Minggu. Mobil van tersebut telah terparkir di dekat gereja sejak hari Minggu.
Baca: Salah Satu Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka Diidentifikasi
Menurut laporan Daily Mail, 23 April 2019, petugas berupaya menjinakkan bom, namun memutuskan meledakkan mobil beserta bom dan membuat warga panik.
Tidak ada korban luka dilaporkan pada penjinakkan hari Senin.
Ambulans terparkir di depan Gereja St Anthony pasca-ledakan bom, di Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Ahad, 21 April 2019. Sebanyak 138 orang lebih dilaporkan tewas dan 400 lebih terluka dalam ledakan bom di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka pada Minggu Paskah. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Sebelumnya polisi menemukan 12 detonator di stasiun bus dan beberapa jam kemudian menemukan 75 detonator di tempat sampah stasiun bus Kolombo.
Petugas pasukan khusus mencurigai van yang terparkir karena tidak bergerak sejak serangan.
Tiga gereja, serta tiga hotel bintang lima yang diserang pada hari Minggu, sangat populer di kalangan pengunjung asing.
Baca: Menteri Sri Lanka Ungkap Surat Peringatan Soal Serangan Teroris
Presiden Sri Lanka telah memberikan wewenang lebih luas untuk menangkap dan menahan tersangka setelah pemboman terkoordinasi.
Pada hari Senin, petugas keamanan bersenjata berjaga di sudut-sudut jalan di pusat ibu kota Sri Lanka yang sebagian besar sepi dan toko tutup.