TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran William, Duke of Cambridge, menghabiskan tiga pekan bersama badan intelijen Inggris untuk mengawasi langsung ancaman terorisme.
Pangeran William menghabiskan tiga pekan terakhir bersama MI6, GCHQ, dan Security Service, guna mengamati intelijen dan operasi kontra terorisme di tiga lembaga tersebut, menurut laporan CNN, 8 April 2019.
Baca: Ajak Anak Belajar Mandiri ala Pangeran William - Kate Middleton
Menurut kepala operasi kontra terorisme GCHQ, Pangeran William sangat tertarik untuk mengamati pekerjaan kelompok dan ikut berpartisipasi bersama analis dan operator yang sangat terampil.
Ancaman tingkat teror Inggris untuk terorisme internasional telah ditetapkan sebagai tingkatan "parah" atau lebih tinggi selama lima tahun terakhir.
"Menghabiskan waktu di dalam badan keamanan dan intelijen kami, memahami lebih banyak tentang kontribusi vital yang mereka buat untuk keamanan nasional kami, adalah pengalaman yang sangat berarti," kata William.
Baca: Pangeran William Bakal Datang ke Selandia Baru pasca Teror
"Agen-agen ini penuh dengan orang-orang dari latar belakang sehari-hari melakukan pekerjaan paling luar biasa untuk membuat kita tetap aman," tambahnya.
Pangeran William dan Kate Middleton berbincang dengan putra Vichai, Khun Aiyawatt Srivaddhanaprabha sebelum memberi penghormatan di depan markas klub Leicester City di Stadion King Power, Inggris, 28 November 2018. Kate dan William turut berduka atas tewasnya Vichai akibat kecelakaan pesawat. Arthur Edwards/Pool via REUTERS
"Mereka bekerja secara rahasia, seringkali bahkan tidak bisa memberi tahu keluarga dan teman mereka tentang pekerjaan yang mereka lakukan atau tekanan yang mereka hadapi," ujar William.
"Mereka didorong oleh patriotisme yang tak tertandingi dan dedikasi untuk menegakkan nilai-nilai negara ini. Kita semua berhutang budi pada mereka atas kerja keras dan berbahaya yang mereka lakukan."
Baca: Ini Mimpi Buruk jadi Orang Tua Menurut Pangeran William
William telah dilatih sebagai perwira kadet di Angkatan Darat Inggris, dan menghabiskan empat tahun sebagai pilot pencarian dan penyelamatan di Angkatan Udara Kerajaan.
"Yang Mulia (Pangeran William) mengajukan beberapa pertanyaan menyelidik dan menunjukkan pemahaman yang nyata tentang misi kami," kata David, kepala anti-terorisme di badan intelijen Inggris GCHQ.