TEMPO.CO, Jakarta - Milisi ISIS melancarkan dua serangan balasan kepada pasukan SDF Kurdi pada Rabu kemarin, dalam kampanye militer SDF merebut kantong terakhir ISIS di Baghouz, Suriah timur.
Namun, pasukan SDF mengatakan serangan balik ISIS tidak memberikan dampak berarti dan berhasil dihentikan.
Dalam laporan Reuters yang dikutip 14 Maret 2019, serangan kedua ISIS diluncurkan pada Rabu sore, dan lebih besar daripada serangan yang pertama.
Baca: Nasib di Ujung Tanduk, Anggota Fanatik ISIS Yakin Masuk Surga
"Mereka mengambil keuntungan dari asap dan debu di Baghouz. Pertempuran masih berlanjut. ISIS sama sekali tidak memperoleh kemajuan berarti dan (serangan) berhasil kami hentikan," kata kantor media SDF.
SDF menambahkan tidak ada korban jiwa dari SDF atas serangan balasan ISIS.
"Mereka mencoba melakukan serangan bunuh diri tapi gagal," kata SDF.
Anggota keluarga kelompok militan ISIS saat menyerahkan diri kepada Pasukan Demokrat Suriah (SDF), di desa Baghouz, provinsi Deir Al Zor, Suriah, Selasa, 12 Maret 2019. [REUTERS/Rodi Said]
Sehari sebelumnya, pada Selasa, ratusan milisi ISIS dan kerabat mereka meneyrahkan diri kepada pasukan SDF.
ABS-CBN melaporkan ratusan orang terlihat keluar dari Baghouz ketika pasukan SDF kembali melancarkan serangan terakhir pada Ahad.
Di Baghouz, ISIS bertempur mati-matian setelah mereka menguasai sepertiga wilayah Irak dan Suriah empat tahun lalu, yang kini kurang dari satu kilometer persegi.
Baca: Kekalahan Semakin Dekat, Ratusan Anggota ISIS Menyerah ke SDF
SDF telah mengepung Baghouz selama berminggu-minggu tetapi telah berulang kali menunda serangan terakhirnya agar ribuan warga sipil, banyak dari mereka istri dan anak-anak dari milisi ISIS, untuk mengungsi dari Baghouz.
Unit SDF, yang dipelopori oleh milisi Kurdi YPG, telah maju perlahan ke Baghouz untuk meminimalisir korban jiwa akibat tembakan sniper ISIS dan ranjau darat.