TEMPO.CO, New York – Senator dari Partai Demokrat, Bernie Sanders, memulai debut kampanye untuk pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2020 dengan menyerang Presiden Donald Trump.
Baca:
Politikus beraliran sosialis berusia 77 tahun ini berpidato di hadapan para pendukungnya di tengah hembusan angin kencang bersalju. Dia mengatakan niatnya untuk mengalahkan Trump, yang telah mengindikasikan untuk maju kembali.
“Saya akan mengalahkan Donald Trump, yang merupakan Presiden paling berbahaya dalam sejarah moderen Amerika. Saya juga akan menciptakan ekonomi dan pemerintahan yang bekerja untuk seluruh rakyat Amerika dan bukan hanya untuk 1 persen rakyat,” kata Sanders di hadapan ribuan pendukungnya di Brooklyn, New York, pada Sabtu, 2 Maret 2019 seperti dilansir Reuters.
Sanders, yang pernah maju pada pilpres AS 2016 dan dikalahkan Hillary Clinton dalam konvensi Partai Demokrat, mengatakan pemerintahan yang akan dibentuknya bakal berdasarkan keadilan. “Keadilan sosial, keadilan rasial, dan keadilan lingkungan,” kata senator asal Vermon ini kepada massa yang datang ke Brooklyn College, yang pernah menjadi tempatnya berkuliah selama setahun.
Baca:
Sanders mengatakan dia mengajak warga untuk bergabung dalam tim kampanye. “Kita akan memberitahu kepentingan tertentu yang kuat, yang mengontrol begitu banyak ekonomi dan kehidupan politik kita bahwa kita tidak lagi menoleransi kerakusan perusahaan Amerika dan kelas sosial miliarder – kerakusan yang telah membuat negara ini memiliki ketimpangan pendapatan dan kekayaan terbesar dibandingkan negara besar lain di Bumi,” kata Sanders.
Dia juga berbicara mengenai kisah imigrasi keluarganya dari Eropa timur. “Ayah saya tiba di negara ini dari Polandia pada usia 17 tahun tanpa sepeser uangpun di sakunya. Tidak mengerti satu kata bahasa Inggris pun. Dia datang untuk menghindari kemiskinan dan menyebarnya anti-Semitisme,” kata Sanders yang berdarah Yahudi ini. “Seluruh anggota keluarganya terbunuh oleh barbarisme Nazi,” kata dia.
Baca:
Sanders juga membedakan dirinya dengan Trump, yang juga berasal dari New York. “Saya tidak datang dari keluarga berkecukupan yang menyiapkan saya untuk menghibur orang-orang di televisi dengan mengatakan kepada para pekerja:’Anda dipecat’. Saya datang dari keluarga yang tahu banyak mengenai kekuasaan mengerikan majikan terhadap para pekerjanya setiap hari,” kata Sanders.
Sanders menyebutkan sejumlah poin kampanye yang akan digaungkannya yaitu menyediakan layanan kesehatan Medicare untuk semua, menciptakan lapangan kerja lewat proyek infrastruktur, dan memerangi perubahan iklim. Dia juga ingin menurunkan pinjaman macet pendidikan, dan membangun sistem imigrasi di perbatasan dengan lebih manusiawi. “Tidak ada lagi praktek mencomot bayi dari para ibu,” kata Sanders.
Baca:
Sanders juga menyebut dirinya sebagai calon kandidat dari Partai Demokrat yang paling siap untuk mengalahkan inkumben Donald Trump pada pilpres 2020. “Saya tidak akan melupakan amsa kecil hidup dalam keluarga yang kesulitan ekonomi. Ini mempengaruhi nilai dan kehidupan saya,” kata dia.
Salah satu pendukungnya, Alan Akrivos, mengatakan kepada ABC News bahwa Sanders mencoba memperbaiki keadaan masyarakat. “Dia berjuang melawan kelas miliarder. Saya pikir kita butuh revolusi warga pekerja untuk mengambil kembali kekuasaan dari oligarki keuangan yang menguasai negara saat ini,” kata Akrivos.
Seperti saat berkampanye pada 2016, Sanders mengatakan akan berkampanye ala akar rumput. Dia meraup dana sumbangan sebesar sekitar US$6 juta atau sekitar Rp85 miliar dalam 24 jam saat mengumumkan akan maju pada kampanye 2020.
Baca:
Sanders dikritik oleh sebagian pendukung liberal terlalu menyuarakan platform bernuansa kiri, yang membuat sebagian suara calon pemilih hilang dari Clinton pada 2016
Juga ada kritik soal perlakuan buruk dan pelecehan seksual yang dialami sejumlah perempuan yang menjadi anggota tim kampanye pada 2016. Bernie Sanders meminta maaf soal ini dan mengatakan upaya perlindungan minim saat itu dan seharusnya ini tidak terjadi.