TEMPO.CO, Vatikan City – Paus Fransiskus menjadikan dialog lintas agama dan kepentingan sebagai salah satu tonggak kepemimpinannya, yang dimulai sejak 2013.
Baca:
Paus Fransiskus Haus Perdamaian, Menolak Perang di Timur Tengah
Paus Fransiskus Tiba di Istana Kepresidenan UEA Dikawal Kavaleri
Saat ini, Paus berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk kunjungan tiga hari, yang berakhir pada Selasa, 5 Februari 2019. Pada Maret, Paus bakal melanjutkan kunjungan ke Moroko, yang menjadi negara Arab kedua yang dkunjungi setelah UEA. Kunjungan ke UEA merupakan kedatangan pertama Paus ke Semenanjung Arab, yang menjadi lokasi lahirnya ajaran Islam.
"Perang tidak bisa menciptakan apapun kecuali penderitaan. Senjata tidak menghasilkan apapun kecuali kematian,” kata Paus dalam pidato di hadapan para pemimpin lintas agama di Founder’s Memorial UEA pada Senin malam, 4 Februari 2019.
Baca:
Berikut ini beberapa lokasi dan negara Muslim yang pernah dikunjungi Paus sebelumnya:
- Mei 2014
Paus mendapat sambutan hangat saat berkunjung ke ibu kota Amman, Yordania, dan bertemu langsung dengan Raja Abdullah II. Dia juga sempat menemui para pengungsi Suriah.
Sehari kemudian, Paus berkunjung ke Tanah Suci di Betlehem di Tepi Barat. Dia juga mengunjungi Masjid Al-Aqsa dan Tembok Barat.
Baca:
- November 2014
Paus mengunjungi Istanbul, Turki, untuk menyapa 80 ribu warga Kristen di tengah 75 juta Muslim. Paus asal Argentina ini juga berdoa di Masjid Biru atau Blue Mosque bersama sejumlah tokoh umat Islam. Sikap ini menunjukkan semangat persaudaraan Pau terhadap umat Islam seperti yang ditunjukkan pendulunya delapan tahun sebelumnya yaitu Paus Benedict XVI di lokasi yang sama. “Bersama, kita harus mengatakan tidak kepada kebencian, dendam, dan kekerasan,” kata Paus.
Paus Fransiskus bertemu dengan kelompok pengungsi Rohingya selama konferensi antar-agama di Katedral St. Mary di Dhaka, Bangladesh, 1 Desember 2017. Para pengungsi ini menghindari kekerasan dan konflik yang terjadi di Myanmar. Osservatore Romano/Reuters
- April 2017
Paus mengunjungi Mesir, yang terjadi 17 tahun setelah kunjungan pertama Paus Yohanes Paulus II. Ada sekitar 10 persen warga Kristen Koptik di tengah 92 juta warga Muslim. Di sini, Fransiskus mempromosikan semangat keyakinan sejati berlandaskan pada dialog, saling hormat dan rasa persaudaraan. Paus sempat mengunjungi Universitas Al Azhar.
Baca:
- Desember 2017
Paus mengunjungi Bangladesh dan meminta maaf kepada warga pengungsi Rohingya, yang lari dari Myanmar karena persekusi oleh militer dan milisi. Ada sekitar 700 ribu orang mengungsi di Bangladesh.
“Atas nama semua yang telah mempersekusi kalian, menyakiti kalian, di depan dunia yang bersikap diam, saya meminta pengampunan dari Anda,” kata Paus Fransiskus kepada 16 orang perwakilan pengungsi Rohingya.