TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Venezuela telah meminta mahkamah agung membuka investigasi atas Juan Guaido, tokoh oposisi yang mendeklarasikan diri sebagai presiden tandingan Nicolas Maduro sekaligus meminta pencekalan dan memblokir rekening banknya.
AS dan mayoritas negara Eropa mengakui Guaido sebagai kepala negara yang sah dan menyangkal kekuasaan Nicolas Maduro. Juan Guaido menuduh Maduro menang dengan mencurangi pemilu yang membuatnya menjabat dua periode.
Baca: PBB: Venezuela Menahan 850 Demonstran
Dikutip dari Reuters, 30 Januari 2019, Jaksa Agung Tarek Saab mengatakan di televisi negara bahwa dia telah meminta pengadilan untuk membuka penyelidikan terhadap Juan Guaido dengan tuduhan provokasi yang mengganggu ketertiban umum sejak 22 Januari, sehari sebelum Guaido menyatakan diri sebagai presiden.
Jaksa Agung juga menuduh Guaido membantu negara lain mencampuri urusan dalam negeri Venezuela.
Juan Guaido.[REUTERS/Carlos Garcia Rawlins]
Jaksa Agung mesti meminta kepada Mahkamah Agung untuk membuka penyelidikan atas Guaido, karena menurut hukum Venezuela, Guaido sebagai legislator dan ketua Majelis Nasional Venezuela, memiliki imunitas kriminal dan imunitasnya hanya bisa dihapus melalui pengadilan tinggi.
Baca: Paus Fransiskus Khawatirkan Pertumpahan Darah di Venezuela
Setelah mengetahui pengumuman jaksa agung, Guaido mengatakan dia tidak kaget dengan permintaan tersebut.
"Kami di sini, kami akan tetap beraksi dan bekerja untuk melawan krisis kemanusiaan," kata Guaido.
Sejak demonstrasi pada 23 Januari lalu, sedikitnya 40 orang tewas termasuk 26 orang ditembak oleh pasukan pro pemerintah, menurut laporan PBB pada Selasa kemarin.
Baca: Menlu Venezuela Tuding Amerika Pimpin Kudeta Terhadap Maduro
Sementara untuk menekan pemerintah Nicolas Maduro, Presiden AS DOnald Trump yang mengakui Juan Guaido sebagai presiden, memberlakukan sanksi kepada perusahaan minyak negara Venezuela PDVSA.