Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS - Taliban Diduga Sepakat Tarik Pasukan Asing dari Afganistan

image-gnews
Tiga orang anggota Green Berets saat memberi pengarahan kepada sejumlah penduduk Afganistan, untuk menyerang benteng taliban. Keahlian pasukan ini memang merekrut pemberontak atau warga, untuk dijadikan pasukan bersenjata. Green Berets memiliki motto De Oppresso Liber, atau membebaskan yang tertindas. Green Berets memiliki tugas utama yaitu Unconventional Warfare, melatih pemberontak bersenjata, misi pengintaian, direct action mission, dan operasi anti teror. Getty Images
Tiga orang anggota Green Berets saat memberi pengarahan kepada sejumlah penduduk Afganistan, untuk menyerang benteng taliban. Keahlian pasukan ini memang merekrut pemberontak atau warga, untuk dijadikan pasukan bersenjata. Green Berets memiliki motto De Oppresso Liber, atau membebaskan yang tertindas. Green Berets memiliki tugas utama yaitu Unconventional Warfare, melatih pemberontak bersenjata, misi pengintaian, direct action mission, dan operasi anti teror. Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Sabtu kemarin, Taliban dan juru runding AS dikabarkan menyepakati draf perdamaian penarikan pasukan asing dari Afganistan dalam waktu 18 bulan.

Rincian draf, seperti yang dilaporkan Reuters, 27 Januari 2019, didapat dari sumber Taliban yang ikut dalam negosiasi selama enam hari dengan juru runding AS Zalmay Khalilzad di Qatar. Draf perdamaian ini berpeluang mengakhiri invasi AS ke Afganistan selama 17 tahun lebih.

Baca: Taliban dan Amerika Berunding di Qatar, Membahas Apa?

Salah satu poin dalam draf perdamaian adalah pasukan asing harus meninggalkan Afganistan dalam kurun 18 bulan setelah kesepakata ditandatangani.

Meskipun belum mengeluarkan pernyataan resmi, Khalilzad menulis di Twitter bahwa pembicaraan menghasilkan kemajuan signifikan dan dia berencana untuk menemui langsung pemerintah Afganistan.

Baca: Afganistan Klaim Tewaskan Komandan Taliban yang Serang Markas

"Pertemuan di sini (Qatar) lebih produktif daripada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kami menghasilkan kemajuan signifikan dalam isu penting," tulisnya dan menambahkan sejumlah isu masih dibahas lebih lanjut.

"Tidak ada yang disepakati sampai seluruhnya disetujui dan itu termasuk dialog antara internal Afganistan dan gencatan senjata," tambahnya.

Seorang tentara wanita AS, menyaksikan pertunjukan saat merayakan Natal di Bagram, Kabul, Afganistan, 24 Desember 2017. REUTERS/Mohammad Ismail

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara Menteri Luar Negeri AS pada Sabtu kemarin menulis di Twitter bahwa dia telah menerima kabar dari Khalilzad tentang perundingan.

"AS serius untuk perdamaian, mencegah Afganistan menjadi tempat bagi terorisme internasional dan membawa kembali pasukan ke tanah air," kicau Pompeo tanpa memberikan keterangan lebih lanjut kapan penarikan pasukan AS.

"Kebijakan Emirat Islam selama perundingan sangat jelas, sampai masalah penarikan pasukan asing dari Afganistan disetujui, kemajuan di masalah lain tidak akan mungkin," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

Baca: MUI Sebut Dua Tuntutan Taliban ke Afganistan

Sejauh ini belum diketahui apakah draf perdamaian yang diperoleh dari sumber Taliban disepakati oleh AS, Taliban dan pemerintah Afganistan atau sudah disepakati dan ditandatangani.

"Dalam kurun 18 bulan, jika pasukan asing ditarik mundur dan gencatan senjata diberlakukan, baru kemudian aspek lain dari proses perdamaian bisa dilakukan," kata sumber Taliban mengutip isi draf.

Sejauh ini Taliban berulangkali menolak tawaran perundingan dengan pemerintah Afganistan dan lebih memilih berunding langsung dengan AS. Baik Taliban dan AS akan melanjutkan perundingan pada Februari di Doha, Qatar, menurut sumber Taliban.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

2 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

50 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

54 hari lalu

Kendaraan yang tertutup salju di jalan, menyusul badai musim dingin yang melanda wilayah tersebut, di Buffalo, New York, AS 25 Desember 2022. New York mengalami badai salju terburuk dalam 45 tahun yang membuat pengendara terdampar di dalam mobil dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Instagram/Jason Murawski Jr/via REUTERS
15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.


Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

56 hari lalu

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pernyataan Penasehat Keamanan AS, John Bolton, agar negaranya melindungi pasukan milisi Kurdi YPG pasca penarikan pasukan AS dari Kota Manbij, Suriah. Reuters.
Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

Recep Tayyip Erdogan mengutarakan kesiapan menjadi penengah konflik Rusia-Ukraina.


Arab Saudi Bantah Menterinya Bertemu Pejabat Israel di Abu Dhabi

58 hari lalu

Bendera Israel dan Arab Saudi. Shutterstock
Arab Saudi Bantah Menterinya Bertemu Pejabat Israel di Abu Dhabi

Arab Saudi menegaskan posisi Riyadh terhadap masalah Palestina dan dukungan teguh Arab Saudi terhadap rakyat Palestina dalam menghadapi agresi Israel


Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

59 hari lalu

Tentara Taliban berjaga-jaga pada upacara peringatan kedua pengambilalihan Kabul oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. REUTERS/Ali Khara
Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.


Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.


Grup Kasidah Nasida Ria Turut Meriahkan Kampanye Akbar Anies-Cak Imin di JIS, Berikut Profilnya

10 Februari 2024

Grup kasidah Nasida Ria. instagram.com/nasidariasemarang
Grup Kasidah Nasida Ria Turut Meriahkan Kampanye Akbar Anies-Cak Imin di JIS, Berikut Profilnya

Grup kasidah Nasida Ria tampil dalam kampanye akbar Anies-Cak Imin. Bagaimana perjalanan grup legendaris ini?


Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.


AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

6 Februari 2024

Pesawat pengebom B-1B Angkatan Udara AS, jet tempur F-16, dan F-35A Angkatan Udara Korea Selatan mengambil bagian dalam latihan udara bersama, Korea Selatan, 19 Maret 2023. Kementerian Pertahanan Korea Selatan/Handout via REUTERS
AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

AS mengakui pihaknya tidak memberikan pemberitahuan kepada Irak tentang serangan tersebut meskipun ada klaim sebelumnya.