TEMPO.CO, Beijing – Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, mengunjungi Cina atas undangan Presiden Xi Jinping.
Baca:
Kim melakukan ini beberapa hari setelah memperingatkan Amerika Serikat bahwa dia bakal mengambil langkah alternatif jika AS tidak mengurangi sanksi dan tekanan kepada negaranya.
Pertemuan yang dikonfirmasi oleh media milik pemerintah Korea Utara dan Cina bakal menjadi pertemuan puncak keempat antara Kim dan Xi. Padahal saat ini Kim sedang bersiap untuk menggelar pertemuan puncak kedua dengan Trump mengenai denuklirisasi Semenanjung Korea.
Baca:
“Kim ingin mengingatkan pemerintahan Trump bahwa dia memiliki opsi diplomatik dan ekonomi berbeda disamping yang bisa ditawarkan Washington dan Seoul,” kata Harry J. Kazianis, direktur Kajian Pertahanan di lembaga National Interest, yang berbasis di AS, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 8 Januari 2019.
Kim telah menggelar tiga pertemuan puncak dengan Xi pada 2018. Masing-masing pertemuan puncak itu digelar sebelum dan setelah pertemuan puncaknya dengan Trump di Singapura dan dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
Baca:
Menurut Kazianis, Kim telah menyampaikan ancaman tersirat pada saat pidato Tahun Baru 2019. “Pada pidatonya saat itu, Kim mengatakan soal ‘cara baru’ yang bisa jadi merupakan ancaman terselubung akan mendekat ke Beijing. Itu seharusnya membuat Amerika merasa cukup prihatin,” kata Kazianis.
Kim dan Xi menggelar pertemuan antara 7 – 10 Januari 2019. Kim berangkat dengan kereta api pribadi ditemani istrinya Ri Sol Ju, dan sejumlah pejabat tinggi Korea Utara.
Baca:
“Kim dilepas dengan hangat oleh para pejabat utama pemerintahan, partai, dan angkatan bersenjata di stasiun kereta api,” begitu dilansir media KCNA.
Sedangkan media resmi Cina, Xinhua, mengkonfirmasi adanya pertemuan Kim dan Xi dari mulai Senin hingga Kamis pekan ini atas undangan Xi.
Media Aljazeera melansir rombongan kendaraan dengan pengawalan motor terlihat pada Selasa pagi meninggalkan stasiun kereta api di Beijing. Terlihat barisan polisi memblokir jalanan dengan pintu palang beberapa jam setelah kereta api Kim Jong Un, yang berwarna hijau tua dengan garis kuning, melintasi perbatasan.