TEMPO.CO, Jakarta - 82 ribu lebih warga Jepang menghadiri acara ulang tahun untuk Kaisar Akihito, yang berusia 85 tahun pada Minggu. Hari Minggu akan menjadi ulang tahunnya yang terakhir sebagai kaisar sebelum turun tahta dari Tokyo Imperial Palace.
Dilansir dari Reuters, 23 Desember 2018, ulang tahun kaisar menjadi hari libur nasional Jepang. Kaisar juga menyampaikan pidato dan istana akan dibuka untuk masyarakat.
Baca: Ini Yang perlu Diketahui Tentang Kaisar Jepang Akihito
Sekitar 82.850 orang menghadiri upacara ulang tahun kaisar, menurut Imperial Household Agency, dan jumlah ini merupakan peserta terbanyak selama ulang tahun kaisar selama tiga puluh tahun berkuasa, yang dikenal sebagai era Heisei yang berarti "menuju perdamaian" dalam bahasa Jepang.
Warga Jepang berkumpul untuk merayakan ulang tahun ke-85 Kaisar Akihito di Istana Kekaisaran di Tokyo pada hari Minggu.[REUTERS / Issei Kato nasional]
Kaisar Akihito didampingi istrinya, putra sulung Naruhito dan anggota keluarga kerajaan lain di balkon istana, berpidato di hadapan warga Jepang yang mengibarkan bendera kecil.
Baca: Putri Keluarga Kaisar Jepang, Ayako, Menikah dengan Pria Biasa
"Doa saya menyertai mereka yang telah kehilangan keluarga atau orang terdekat, atau menderita dan terluka," kata kaisar merujuk pada bencana yang melanda Jepang selama setahun terakhir.
Gempa bumi, badai, banjir dan gelombang panas telah menewaskan ratusan orang, menghancurkan rumah dan kebutuhan pokok.
Presiden Indonesia Joko Widodo, berbincang dengan putra mahkota Jepang, Naruhito (kanan kedua) saat berjalan-jalan di taman Ninomaru dengan ditemani ibu negara Iriana dan dan Permaisuri Jepang Michiko yang saling bergandeng tangan di kawasan Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 23 Maret 2015. AP Photo
Bersama Permaisuri Akihiko, Kaisar Akihito telah berpidato sejak kekalahan dalam Perang Dunia Dunia, setelah ayahnya Hirohito turun tahta, dan berkeliling menghibur para korban bencana Jepang.
Baca: Kaisar Jepang Akihito Resmi Turun Tahta 30 April 2019
Kaisar Akihito, yang telah mengalami operasi jantung dan perawatan kanker prostat, direncanakan turun tahta pada 30 April 2019, memberikan Tahta Krisan Kekaisaran Jepang kepada Pangeran Naruhito yang berusia 58 tahun.