TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengaku masih bingung mengapa Maria Butina, ditahan oleh Amerika Serikat atas tuduhan sebagai agen mata-mata Rusia. Sebab para kepala intelijen Rusia mengatakan kepada Putin tak ada yang kenal Butina.
“Dia (butina) terancam penjara 15 tahun. Untuk apa? Saya telah bertanya kepada seluruh kelapa intelijen kami apa yang sedang terjadi pada kasus ini dan jawabnya tidak ada yang tahu tentangnya (Butina),” kata Putin, seperti di kutip Reuters, Rabu, 12 Desember 2018.
Baca: Maria Butina, Aktivis Senjata, Model, dan Intel Rusia di AS
Maria Butina terlihat di Moskow dalam sebuah foto yang diunggah ke Facebook pada 14 Oktober 2013.Maria Butina / Facebook via abc.au.net]
Butina, 29 tahun, warga negra Rusia, dituding sedang mencoba menyusup ke Asosiasi Senjata Nasional Amerika Serikat atau NRA dan mencoba mempengaruhi kebijakan Amerika Serikat soal Rusia.
Dalam sebuah kesepakatan antara pengacara Butina dan Jaksa Penuntut dari Amerika Serikat, Butina diperkirakan akan mengaku bersalah di pengadilan nanti. Dalam sidang pembacaan tuntutan, Juli 2018 lalu, Butina menyatakan tidak bersalah atas tuduhan telah bertindak sebagai agen mata-mata Rusia dan berkonspirasi melakukan sejumlah tindakan atas nama Moskow.
Baca: Maria Butina, Intel Rusia Gunakan Seks Pengaruhi Politikus AS
Jadwal sidang permohonan terhadap Butina rencananya dilakukan pada Selasa, 11 Desember 2018, namun dibatalkan menjadi Kamis, 14 Desember. Hakim Tanya Chutkan mengumumkan penundaan sidang ini, tetapi tak mau menjelaskan alasannya.
Butina saat ini ditahan untuk menunggu persidangan. Moskow menyebut kasus terhadap Butina dibuat-buat sehingga pemerintah Rusia menyerukan agar dia segera dibebaskan. Akan tetapi, Jaksa Penuntut tetap menuding Butina telah bekerja sama dengan seorang pejabat pemerintah Rusia dan dua warga negara Amerika Serikat untuk bisa menyusup ke NRA yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Tim Jaksa Penuntut dalam kasus Butina bukan berasal dari konsul khusus, Robert Mueller, yang sedang menginvestigasi peran Rusia dalam pemilu Amerika Serikat 2016. Mueller juga sedang menyelidiki apakah semasa kampanye Trump telah berkonspirasi dengan Moskow.