TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai terbesar dari India, Jet Airways, terpaksa membatalkan setidaknya 14 penerbangan pada Minggu, 2 Desember 2018. Keputusan ini diambil setelah sejumlah pilot tak bertugas dengan alasan sakit, padahal gaji mereka belum dibayar.
Kerugian yang dialami Jet Airways telah menyebabkan perusahaan itu gagal membayar gaji para pejabat senior maskapai tersebut, para polit dan staf teknis. Penundaan pembayaran gaji ini terjadi sejak Agustus 2018 menyusul sebuah kecelakaan pesawat.
Dikutip dari ndtv.com, Senin, 3 Desember 2018, Jet Airways mengklaim sudah membayar secara parsial gaji para stafnya untuk September. Namun gaji untuk Oktober dan November sampai sekarang belum dibayar.
"Setidaknya 14 penerbangan telah dibatalkan karena para pilot beralasan sakit. Padahal mereka sedang memprotes atas gaji yang belum dibayar dan cara Serikat Pekerja Penerbangan Jet Airways atau BAG mengatasi masalah ini dengan manajemen maskapai," kata sebuah sumber.
Baca: 28 November, Singapore Airlines ke Terminal 3 Soekarno - Hatta
Jet Airways. bookbindass.com
Menanggapi kejadian ini, Jet Airways mengatakan sejumlah penerbangan terpaksa dibatalkan karena sebuah kondisi operasional yang tidak terproyeksi sebelumnya. Pembatalan ditegaskan Jet Airways bukan karena aksi protes yang dilakukan para pilot.
Jet Airways juga memastikan para penumpang yang mengalami pembatalan penerbangan sudah diberitahu lewat pesan singkat. Penerbangan mereka akan dijadwal ulang atau menerima kompensasi.
Baca: Kru Pesawat Lupa Prosedur, Penumpang Jet Airways India Mimisan
"Kami terus memberikan dukungan dan kerja sama kepada seluruh karyawan, termasuk pilot dan para teknisi secara pribadi maupun lembaga yang mereka hormati," tulis maskapai Jet Airways.
Perusahaan penerbangan itu juga menekankan manajemen terus membangun dialog dengan para pilot dan tim lain guna mendiskusikan dan mencari jalan keluar atas masalah yang sedang berlangsung termasuk
