TEMPO.CO, Berlin – Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, menuding Presiden Rusia, Vladimir Putin, berencana menganeksasi seluruh wilayah negaranya. Dia meminta bantuan NATO untuk segera menggelar kapal perang ke laut yang membatasi kedua negara.
Baca:
“Jangan percayai kebohongan Putin,” kata Poroshenko kepada media Jerman, Bild, yang merupakan koran dengan sirkulasi terbesar seperti dilansir Reuters pada Kamis, 29 November 2018.
Menurut Poroshenko, Putin ingin membangun kembali kekaisaran Rusia. "Crimea, Donbass, seluruh negara. Sebagai seorang Tsar Rusia, dia melihat dirinya, kekaisarannya tidak bisa berfungsi tanpa Ukraina. Dia melihat kami sebagai koloni,” kata Poroshenko.
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko melihat bendera nasional Ukraina yang rusak saat kunjungannya ke pameran peralatan militer Ukraina yang baru di Kiev, Ukraina, 14 Oktober 2015. REUTERS/Gleb Garanich
Komentar pedas Poroshenko di media Jerman merupakan bagian dari rangkaian upaya oleh Kiev untuk mendapatkan dukungan negara-negara Barat agar mau memberi sanksi kepada Moskow.
Baca:
Kiev juga berupaya mendapatkan bantuan militer dari Barat, dan menggalang oposisi terhadap proyek pipanisasi gas dari Rusia ke Eropa, yang berpotensi membuat Ukraina tidak mendapatkan pemasukan transit gas.
Sejauh ini, negara-negara Barat masih terlihat enggan untuk memenuhi keinginan Poroshenko, yang mengatakan Rusia bakal segera menginvasi negaranya pasca penangkapan tiga kapal Ukraina oleh Rusia pada akhir pekan lalu di Laut Hitam.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato dalam satu sesi forum internasional Russian Energy Week di Moskow, Rusia 3 Oktober 2018.[REUTERS]
Secara terpisah, Laksamana Lord Alan West dari Inggris mengatakan sebaiknya negaranya segera mengirim kapal penghancur Type 45 untuk membantu Ukraina. Saat ini, Inggris hanya mengirim kapal pemantau ke sana.
Baca:
“Jika kita mengirim kapal ke area yang berpotensi terjadi pertempuran, akan lebih baik mengirim kapal yang dapat menjaga dirinya sendiri dan dapat bertempur,” kata West kepada Daily Mail seperti dilansir Sputniknews.
Baca:
West juga mengatakan jika NATO mengirim pasukan besar ke Rusia maka tindakan itu akan dilihat sebagai sebuah bentuk agresi. “Tapi kita bisa mengirim sejumlah kapal untuk menjaga kebebasan navigasi di sana,” kata dia.