TEMPO.CO, Canberra - Maskapai penerbangan Qantas dari Australia mulai menertibkan barang bawaan penumpang yang dibawa ke dalam pesawat untuk mengurangi kelebihan bobot bagasi.
Baca:
Ini dilakukan dengan melakukan pengecekan di pintu masuk boarding lounge bandara sebelum penumpang memasuki pesawat.
Sebelum ini, banyak penumpang membawa bagasi berlebih ke dalam pesawat. Ini dipermudah karena banyak penumpang mendaftar secara online.
“Perbaikan ini untuk memastikan barang bawaan ke dalam pesawat memenuhi asas keadilan bagi semua pelanggan pesawat,” kata juru bicara Qantas seperti dilansir News pada Selasa, 27 November 2018.
Baca:
Kelebihan bagasi yang dibawa penumpang ke dalam pesawat kerap membuat penerbangan menjadi telat. Ini karena penumpang dan kru sibuk menghabiskan waktu memasukkan bagasi ke dalam kotak di atas penumpang tapi ruang yang tersedia tidak tercukupi.
“Qantas memberikan jumlah bagasi di kabin, yang paling banyak. Tapi kami juga tahu penumpang menyukai kenyamanan untuk tidak melakukan pengecekan bagasi saat memasuki pesawat,” kata dia.
Baca:
Maskapai penerbangan Virgin Australia mengatakan para pelanggan diperingatkan agar tidak membawa bagasi berlebih ke dalam kabin pesawat.
Sedangkan juru bicara Jetstar mengatakan maskapai mengenakan biaya tambahan untuk tiga kilogram ekstra bagasi di kabin, yang diterapkan sejak awal 2018.
Baca:
Blogger kecantikan Kassandra Kashian, 23 tahun, mengaku kesulitan untuk mengikuti aturan berat maksimum bagasi ke dalam kabin sebuah maskapai penerbangan. Dia kerap membawa bagasi ke dalam kabin melebihi batas maksimum. “Saya selalu membawa lebih,” kata dia sambil mengakali aturan itu dengan mengenakan pakaian paling berat saat terbang.