Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis Konstitusi, Presiden Sri Langka Bekukan Parlemen

Reporter

image-gnews
Maithripala Sirisena, Presiden Sri Langka. Sumber: wikipedia
Maithripala Sirisena, Presiden Sri Langka. Sumber: wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Krisis konstitusi di Sri Langka pada Sabtu, 27 Oktober 2018, memburuk. Presiden Sri Langka, Maithripala Sirisena, untuk sementara membekukan parlemen setelah sebelumnya memecat perdana menteri dan menggantikannya dengan Mahinda Rajapaksa, mantan presiden Sri Langka.

Dikutip dari channelnewsasia.com pada Minggu, 28 Oktober 2018, Presiden Sirisena memecat  Ranil Wickremesinghe sebagai perdana menteri pada Jumat, 26 Oktober 2018. Posisi itu lalu diisi oleh Rajapaksa, yang dikenal sedang dekat dengan Cina. 

Baca: PBB Kutuk Kekerasan Anti-Muslim di Sri Lanka

Keputusan Presiden Sirisena untuk membekukan parlemen disambut positif oleh Rajapaksa. Namun kubu oposisi menggambarkan hal ini sebagai sebuah kudeta. 

Pembekuan parlemen yang dilakukan oleh Sirisena ini akan dilakukan hingga 16 November 2018. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghentikan mantan perdana menteri Wickremesinghe dari langkah untuk membuktikan bahwa dia masih menguasai mayoritas parlemen bahkan setelah Sirisena menarik partainya dari koalisi. 

Wickremesinghe sampai sekarang berkeras dia masih menjabat sebagai perdana menteri. Tak lama setelah pembekuan parlemen, Wickremesinghe mendesak juru bicara parlemen untuk menggelar sebuah sidang guna memperlihatkan bahwa dia masih memiliki suara mayoritas tersebut.

Baca: Sri Lanka Terapkan Keadaan Darurat untuk Redam Kerusuhan  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun klaim Wickremesinghe itu tidak digubris oleh Presiden Sirisena. Sebaliknya, dia memerintahkan Kepala Polisi untuk menarik keamanan yang diberikan kepada Wickremesinghe dalam kapasitas jabatan sebagai perdana menteri.       

Mantan Perdana Menteri Wickremesinghe berasal dari Partai Persatuan Nasional atau UNP dan Presiden Sirisena dari Aliansi Kebebasan Masyarakat atau UPFA. Hubungan keduanya diselimuti ketegangan setelah Sirisena mengkritik Wickremesinghe karena tidak puas dengan hasil investigasinya terkait sebuah rencana pembunuhan terhadap Sirisena. Partai UPFA bahkan mengancam akan keluar dari koalisi.      

Selain membekukan parlemen, Presiden Sirisena juga telah menunjuk sementara kepala departemen informasi pemerintah setelah kabinet dibubarkan menyusul penunjukan perdana menteri yang baru. Sumber di oposisi Sri Langka mengatakan, Sirisena akan memberikan pidato pada Minggu, 28 Oktober 2018 dan mengumumkan kabinet yang baru pada Senin, 29 Oktober 2018.    

Di bawah konstitusi Sri Langka, seorang presiden bisa menunjuk perdana menteri yang baru jika perdana menteri yang bertugas saat itu kehilangan suaranya di parlemen. 

Krisis konstitusi di Sri Langka dipicu oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi dan perselisihan yang berlarut-larut di partai koalisi pendukung pemerintah. Para analis mengatakan tingginya ketidakpastian kondisi politik di Sri Langka telah membuat pasar uang tidak stabil.

  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

3 hari lalu

Gedung al-Jalaa yang menampung kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, 15 Mei 2021. Israel menghancurkan blok menara 12 lantai di Gaza yang menampung kantor Associated Press yang berbasis di AS dan media berita lainnya pada hari Sabtu, dengan mengatakan bangunan itu juga digunakan oleh kelompok militan Islam Hamas. REUTERS/Ashraf Abu Amrah
Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan


Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

9 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza


Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

10 hari lalu

Dua anak perempuan menangis setelah serangan udara Israel terhadap rumah-rumah di Rafah di selatan Jalur Gaza 12 Desember 2023. Setidaknya dua ibu terbunuh setiap 60 menit, sementara tujuh perempuan terbunuh setiap dua jam di daerah kantong yang terkepung tersebut, kata para dokter di wilayah tersebut kepada organisasi tersebut. REUTERS/Fadi Shana
Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

27 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

28 hari lalu

Seorang pria memeriksa surat suaranya di tempat pemungutan suara pada pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Hong-ji
Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

Partai oposisi utama Korea Selatan dan sekutu-sekutunya diperkirakan akan memenangkan mayoritas dalam pemilihan legislatif


Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

40 hari lalu

Ilustrasi Kasino. AFP
Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

41 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

42 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

42 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Pertama Kali Tak Lolos ke Parlemen, Berikut Perolehan Suara PPP dalam 5 Pemilu Terakhir

47 hari lalu

Logo PPP
Pertama Kali Tak Lolos ke Parlemen, Berikut Perolehan Suara PPP dalam 5 Pemilu Terakhir

Suara tertinggi PPP terjadi pada Pemilu 2004, yakni yakni sebesar 10,55 persen.