Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jamal Khashoggi Tewas, Trump Sebut Ada Upaya Menutupi Terburuk

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Dua anak Jamal Khashoggi diundang oleh Raja Salman ke istana Al Yamamah di ibu kota Riyadh, Arab Saudi. Raja Salman ingin mengucapkan belasungkawa secara langsung. Sumber : english.alarabiya.net
Dua anak Jamal Khashoggi diundang oleh Raja Salman ke istana Al Yamamah di ibu kota Riyadh, Arab Saudi. Raja Salman ingin mengucapkan belasungkawa secara langsung. Sumber : english.alarabiya.net
Iklan

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengkritik cara pemerintah Arab Saudi menangani kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

Baca:

 

Trump menyebutnya sebagai cara terburuk untuk menutup-nutupi sebuah kasus kejahatan.

Trump juga mengisyaratkan untuk pertama kali kemungkinan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, terlibat dalam pembunuhan brutal terhadap Khashoggi.

“Ya, pangeran mengendalikan hal-al di sana terlebih lagi pada tahapan ini. Dia mengendalikan banyak hal sehingga jika ada yang (terlibat), maka dia orangnya,” kata Trump seperti dilansir Reuters dan Aljazeera pada Rabu, 24 Oktober 2018 waktu setempat.

Baca:

 

Namun, Trump mengaku dia merasa yakin Raja Salman dari Arab Saudi tidak tahu-menahu mengenai insiden ini.

Menurut Trump, perencanaan pembunuhan Khashoggi seharusnya tidak terjadi. “Mereka punya konsep awal sangat buruk. Dikerjakan dengan buruk. Dan upaya untuk menutup-nutupi kasus ini merupakan upaya menutup-nutupi kejahatan terburuk dalam sejarah,” kata Trump.

Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz. [habersev.com]

Kepada media, Trump melanjutkan pendapatnya. “Seharusnya tidak ada eksekusi atau upaya menutup-nutupi kasus itu karena seharusnya kasus ini tidak terjadi. Saya bisa bilang ini merupakan kekacauan sejak awal.”

Media Anadolu dan Yeni Safak dari Turki melansir Jamal Khashoggi tewas di dalam kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 beberapa saat setelah dia berada di dalam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca:

 

Ada tim pembunuh 15 orang, yang belakangan diketahui dengan nama Tim Harimau, yang menunggu jurnalis berusia 60 tahun itu. Para pembunuh, yang sebagiannya merupakan pejabat dinas intelijen Arab Saudi, sempat menginterogasi Khashoggi, yang dikenal kritis terhadap kebijakan pemerintahnya.

Interogasi ini berlanjut dengan penyiksaan dan pembunuhan. Seorang dokter forensik diduga kuat ikut dalam pembunuhan ini dengan melakukan mutilasi tubuh Khashoggi untuk menghilangkan jejak.

Presiden Donald Trump bersama dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo

Para pelaku kemudian kabur dari Istanbul menggunakan dua pesawat sewaan Gulfstream pada sore dan malam hari pada hari yang sama.

Otoritas Turki menemukan rekaman audio peristiwa itu, yang terekam dalam jam tangan Apple, yang terkoneksi dengan telepon genggam Khashoggi. Telepon ini dipegang oleh tunangannya, Hatice Cengiz, yang menunggu di depan gedung Konjen Saudi.

Baca:

 

Raja Salman telah memberhentikan 5 pejabat tinggi Arab Saudi terkait kasus ini. 2 orang merupakan penasehat dan pejabat tinggi intelijen Saudi yaitu Saud al-Qahtani, yang membidangi urusan keamanan siber, dan Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, yang merupakan Deputi Kepala Intelijen Saudi.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meminta para tersangka ini dikirim ke Turki untuk menjalani persidangan terbuka dan mempertanggung-jawabkan perbuatan jahatnya. Dia juga meminta dalang yang menyuruh para pelaku untuk membunuh Jamal Khashoggi agar ditangkap dan diadili.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

2 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

3 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

6 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

9 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

10 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

10 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

12 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

15 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

16 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.