TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengkritik cara pemerintah Arab Saudi menangani kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.
Baca:
Trump menyebutnya sebagai cara terburuk untuk menutup-nutupi sebuah kasus kejahatan.
Trump juga mengisyaratkan untuk pertama kali kemungkinan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, terlibat dalam pembunuhan brutal terhadap Khashoggi.
“Ya, pangeran mengendalikan hal-al di sana terlebih lagi pada tahapan ini. Dia mengendalikan banyak hal sehingga jika ada yang (terlibat), maka dia orangnya,” kata Trump seperti dilansir Reuters dan Aljazeera pada Rabu, 24 Oktober 2018 waktu setempat.
Baca:
Namun, Trump mengaku dia merasa yakin Raja Salman dari Arab Saudi tidak tahu-menahu mengenai insiden ini.
Menurut Trump, perencanaan pembunuhan Khashoggi seharusnya tidak terjadi. “Mereka punya konsep awal sangat buruk. Dikerjakan dengan buruk. Dan upaya untuk menutup-nutupi kasus ini merupakan upaya menutup-nutupi kejahatan terburuk dalam sejarah,” kata Trump.
Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz. [habersev.com]
Kepada media, Trump melanjutkan pendapatnya. “Seharusnya tidak ada eksekusi atau upaya menutup-nutupi kasus itu karena seharusnya kasus ini tidak terjadi. Saya bisa bilang ini merupakan kekacauan sejak awal.”
Media Anadolu dan Yeni Safak dari Turki melansir Jamal Khashoggi tewas di dalam kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 beberapa saat setelah dia berada di dalam.
Baca:
Ada tim pembunuh 15 orang, yang belakangan diketahui dengan nama Tim Harimau, yang menunggu jurnalis berusia 60 tahun itu. Para pembunuh, yang sebagiannya merupakan pejabat dinas intelijen Arab Saudi, sempat menginterogasi Khashoggi, yang dikenal kritis terhadap kebijakan pemerintahnya.
Interogasi ini berlanjut dengan penyiksaan dan pembunuhan. Seorang dokter forensik diduga kuat ikut dalam pembunuhan ini dengan melakukan mutilasi tubuh Khashoggi untuk menghilangkan jejak.
Presiden Donald Trump bersama dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo
Para pelaku kemudian kabur dari Istanbul menggunakan dua pesawat sewaan Gulfstream pada sore dan malam hari pada hari yang sama.
Otoritas Turki menemukan rekaman audio peristiwa itu, yang terekam dalam jam tangan Apple, yang terkoneksi dengan telepon genggam Khashoggi. Telepon ini dipegang oleh tunangannya, Hatice Cengiz, yang menunggu di depan gedung Konjen Saudi.
Baca:
Raja Salman telah memberhentikan 5 pejabat tinggi Arab Saudi terkait kasus ini. 2 orang merupakan penasehat dan pejabat tinggi intelijen Saudi yaitu Saud al-Qahtani, yang membidangi urusan keamanan siber, dan Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, yang merupakan Deputi Kepala Intelijen Saudi.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meminta para tersangka ini dikirim ke Turki untuk menjalani persidangan terbuka dan mempertanggung-jawabkan perbuatan jahatnya. Dia juga meminta dalang yang menyuruh para pelaku untuk membunuh Jamal Khashoggi agar ditangkap dan diadili.