TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa bulan sebelum ia dibunuh di Istanbul, Jamal Khashoggi bertemu adik Mohammed bin Salman, Pangeran Khalid bin Salman yang saat itu duta besar Saudi untuk AS, yang membujuknya pulang ke Arab Saudi.
Dilaporkan dari NBC News, 24 Oktober 2018, tiga orang yang mengetahui pertemuan itu mengatakan kepada NBC News bahwa Jamal Khashoggi diundang ke kantor Khalid bin Salman di kedutaan besar Saudi di Washington.
Baca: Tubuh Jamal Khashoggi Diduga Ditemukan di Rumah Konjen Arab Saudi
Khashoggi, seorang kritikus terkemuka pemerintah Saudi, melakukan kunjungan konsuler rutin, tetapi dia segera dikenali oleh pejabat kedutaan, yang segera membawanya ke kantor Pangeran Khalid di lantai atas. Keduanya diketahui menghabiskan waktu selama setengah jam.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bersalaman dengan Pangeran Khalid bin Salman. Sumber : Chip Somodevilla/Getty Images/newsweek.com
Pertemuan itu berlangsung di awal 2018 atau akhir 2017. Hal itu disampaikan dua teman Khashoggi kepada NBC News, yang pernah diceritakan tentang pertemuan tersebut oleh Khashoggi, dan oleh orang ketiga yang diberitahu tentang pertemuan tersebut oleh pejabat kedutaan. Kedutaan Arab Saudi di AS mengkonfirmasi pertemuan tersebut.
Apa persisnya yang dibahas Khashoggi dan Pangeran Khalid tidak jelas. Tapi pertemuan itu terjadi di tengah kampanye berbulan-bulan oleh istana kerajaan Saudi untuk membujuk Khashoggi kembali ke Arab Saudi.
Baca: Erdogan: Pembunuh Jamal Khashoggi Harus Diadili di Turki
Seorang teman Khashoggi menanyakan kepada Khashoggi apakah Khalid bin Salman, putra bungsu Raja bin Salman sekaligus adik Putra Mahkota Mohammed bin Salman, agresif atau mengancamnya.
"Dia berkata, 'Tidak, kami baru saja mengobrol bagus, dan dia cukup baik,'" kata teman Khashoggi menirukan jawaban Khashoggi.
Ditawari Jabatan Tinggi di Kerajaan Saudi