TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak memiliki cukup informasi tentang hilangnya Jamal Khashoggi dan tidak dibenarkan jika mesti memutus hubungan dengan Arab Saudi karena kasus ini.
Dilaporkan dari Reuters, 19 Oktober 2018, Vladimir Putin mengatakan saat menghadiri forum di Sochi bahwa Rusia benar-benar tidak tahu apa yang telah terjadi dalam kasus ini, dan sangat disayangkan bahwa jurnalis tersebut hilang. Rusia tetap menunggu rincian investigasi hilangnya Jamal Khashoggi.
Baca: Pencarian Jejak Jamal Khashoggi Diperluas sampai ke Hutan
Turki mengatakan Jamal Khashoggi, kolumnis Washington Post yang mengkritik putra mahkota Mohammed bin Salman, diduga dibunuh oleh regu khusus yang dikirim langsung dari Arab Saudi ke Istanbul pada 2 Oktober dan tubuhnya dimutilasi. Kerajaan Saudi membantah tuduhan tersebut.
Jamal Khashoggi, 59 tahun, wartawan asal Arab Saudi, hilang di kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki. Sumber : AP/trtworld.com
Middle East Eye melaporkan, mengutip dari sumber yang mengetahui rincian penyelidikan, regu khusus yang terdiri dari 15 orang tiba di Turki pada hari yang sama ketika Khashoggi masuk ke konsulat Arab Saudi di Istanbul dan tidak pernah terlihat sejak itu. 15 orang tersebut dilaporkan keluar dari Turki pada hari yang sama.
Baca: Indonesia Angkat Bicara Kasus Lenyapnya Jamal Khashoggi
Middle East Eye memperoleh dokumen yang menyebut tujuh dari 15 anggota regu merupakan pengawal pribadi putra mahkota Mohammed bin Salman. Pada Selasa 16 Oktober, Donald Trump menelepon Mohammed bin Salman dan menyatakan tidak mengetahui apapun soal hilangnya Jamal Khashoggi. Kepada Trump, Mohammed bin Salman berjanji akan menyelidiki kasus ini secepat mungkin dan menyeluruh. Trump menegaskan agar tidak menekan Arab Saudi sebelum hasil penyelidikan keluar.
Rekaman CCTV menangkap Jamal Khashoggi masuk ke konsulat Arab Saudi. [qatarday.com]
Rusia juga mengharapkan kasus Jamal Khashoggi, yang hilang di konsulat Kerajaan di Istanbul, bisa diselesaikan sesuai dengan hukum, ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada program Bolshaya Igra di Channel One Rusia.
Baca: Donald Trump Curiga Wartawan Jamal Khashoggi Sudah Tewas
"Saya tidak berpikir kita harus ikut campur dan mengambil bagian dalam situasi dengan wartawan Saudi," kata Peskov, dikutip dari TASS.
Menurut Peskov, Rusia puas tentang kerjasama antara penyelidik Turki dan diplomat Arab Saudi, dan seperti pernyataan Vladimir Putin, ia berharap kasus Jamal Khashoggi bisa diselesaikan mengikuti prosedur hukum tanpa adanya prasangka.