TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Turki melakukan pencarian jejak Jamal Khashoggi, 59 tahun, ke sebuah hutan di luar kota Istanbul, Turki dan Yalova, sebuah kota di dekat laut Marmara. Sampai Jumat, 19 Oktober 2018, dalang dalam kasus hilangnya Khashoggi belum terungkap secara pasti.
Sebelumnya dalam penggeledahan untuk kedua kalinya di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, dan kediaman konsul, menemukan sejumlah 'sampel'. Temuan itu akan dianalisa untuk melacak jejak DNA Khashoggi, wartawan asal Arab Saudi yang dikenal kritis terhadap kebijakan Riyadh.
Baca: Terduga Pembunuh Jamal Khashoggi Tewas dalam Kecelakaan di Riyadh
Jamal Kashoggi. [Gulf Times]
Baca: Mutilasi Jamal Khashoggi Berlangsung 7 Menit
Otoritas memperluas pelacakan hingga ke luar area kantor konsulat Arab Saudi untuk menyusuri rute mobil-mobil yang meninggalkan kantor konsulat dan kediaman konsulat pada 2 Oktober 2018 atau hari saat Khashoggi terakhir kali terlihat.
Dugaan sementara, para pembunuh Khashoggi telah membuang sisa jasad Khashoggi di hutan Belgrad di pinggir kota Istanbul dan kota Yalova, sebuah wilayah 90 kilometer selatan Istanbul.
"Tim penyidik memiliki sejumlah kecurigaan bahwa jasadnya mungkin masih berada di kota Yalova dan hutan Belgrad. Kepolisian telah melakukan penyusuran di area-area ini. Sebuah vila kemungkinan telah digunakan untuk membuang sisa jasadnya," kata sumber berwenang, yang tak dipublikasi identitasnya.
Khashoggi ke kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, untuk mendaftarkan pernikahannya secara hukum dengan perempuan asal Turki yang telah dinikahi pada Agustus 2018. Namun sejak masuk kantor konsulat itu, Khashoggi tak pernah lagi terlihat.