TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berasumsi wartawan asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, sudah meninggal. Kendati begitu, Trump masih ingin mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi.
Dikutip dari Reuters, 19 Oktober 2018, Trump mengaku sejak awal dia menduga Khashoggi sudah dibunuh. Sejak 2017, Khashoggi, 59 tahun, tinggal di Amerika Serikat dan rutin menulis kolom di surat kabar Washington Post.
Baca: Mutilasi Jamal Khashoggi Berlangsung 7 Menit
"Sepertinya begitu (dibunuh). Sungguh menyedihkan," kata Trump, beberapa jam setelah mendapat laporan dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan Turki untuk mendapat kejelasan atas kasus ini.
Sebelumnya dalam wawancara dengan New York Times pada Kamis, 18 Oktober 2018, Trump mengaku sudah menduga Khashoggi telah meninggal berdasarkan sejumlah laporan intelijen.
Baca: Terduga Pembunuh Jamal Khashoggi Orang Dekat Mohammed bin Salman
Sejumlah pejabat tinggi di Turki pun sangat yakin Khashoggi sudah dibunuh di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018. Tubuhnya dipotong-potong dan dipndahkan. Riyadh menyangkal tuduhan adanya keterlibatan atas hilangnya Khashoggi dan mengaku sedang melakukan penyidikan atas laporan hilangnya Khashoggi, wartawan senior yang dinilai kritis terhadap Kerajaan Arab Saudi dan meyerukan reformasi.
Dalam wawancara dengan New York Times, Trump mengekspresikan kepercayaannya pada laporan intelijen yang mengacu pada peran pejabat tinggi Kerajaan Arab Saudi terkait dugaan pembunuhan Khashoggi. Namun Trump menegaskan masih dini untuk menarik sebuah kesimpulan siapa dalang dibaling hilangnya Khashoggi.
Dia mengatakan Kerajaan Arab Saudi telah diberikan waktu beberapa hari lagi untuk merampungkan penyidikan atas hilangnya Khashoggi. Amerika Serikat menunggu hasil penyidikan itu dan akan membuat pernyataan.