TEMPO.CO, Jakarta - Sumber yang mengetahui informasi kasus Jamal Khashoggi mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi akan menimpakan kesalahan pembunuhan Khashoggi kepada jenderal bintang dua.
Dilansir dari The Daily Beast, 17 Oktober 2018, Kerajaan Arab Saudi dilaporkan sedang mempertimbangkan mengakui pembunuhan Jamal Khashoggi yang telah memicu kisruh geopolitik.
Baca: Arab Saudi Mau Akui Pembunuhan Jamal Khashoggi
Menurut dua sumber yang akrab dengan versi peristiwa yang beredar di lingkaran diplomatik di AS, Arab Saudi dilaporkan akan menempatkan kesalahan atas pembunuhan Khashoggi pada seorang jenderal bintang dua di lembaga intelijen Arab Saudi.
Kantor konsulat Arab Saudi di Istambul, Turki. Wartawan, Jamal Khashoggi, dilaporkan hilang setelah terakhir kali terlihat masuk ke kantor konsulat Arab Saudi di Istambul pada Selasa, 2 Oktober 2018. Sumber: Emrah Gurel / AP/nbcnews.com
Tiga mantan pejabat AS lainnya, yang tidak memiliki informasi langsung tentang kasus Khashoggi, mengatakan bahwa Arab Saudi mempersiapkan nama untuk dikambinghitamkan dan melepas Mohammed bin Salman dari tuduhan.
Baca: Tersangka Kasus Jamal Khashoggi Orang Dekat Mohammed bin Salman
Arab Saudi mempertimbangkan mengakui bahwa jenderal menerima persetujuan dari Putra Mahkota untuk menginterogasi Jamal Khashoggi yang dicurigai sebagai anggota Ikhwanul Muslimin, faksi politik Islam yang bangkit selama Arab Spring. Arab Saudi juga menuduh Jamal Khashoggi menerima dana dari Qatar.
Klarifikasi akan menyebut aksi sang jenderal melampaui perintah Mohammed bin Salman, yang awalnya menginginkan agar mengirim Khashoggi dari Turki kembali ke Arab Saudi. Namun sang jenderal malah membunuhnya. Kemudian jenderal berbohong kepada atasannya di Arab Saudi tentang apa yang terjadi.
Sebuah video yang diambil dari rekaman CCTV yang diperoleh dari kantor berita Turki DHA menunjukkan tim Arab Saudi yang dicurigai terlibat dalam hilangnya jurnalis Arab Jamal Khashoggi di Bandara Ataturk pada 2 Oktober (AFP melalui Middle East Eye)
Selanjutnya, ungkap tiga sumber yang mengetahui kasus tersebut kepada CNN, tim Arab Saudi yang menyebabkan kematian Khashoggi di Istanbul diatur oleh seorang perwira tinggi dengan di lembaga intelijen Saudi. Salah satu sumber menggambarkan, perwira tersebut dekat dengan lingkaran kekuasaan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Baca: Ahli Forensik Arab Saudi Mutilasi Jurnalis Jamal Khashoggi
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang bertemu dengan keluarga kerajaan Saudi pada Selasa, 16 Oktober 2018, untuk membahas Jamal Khashoggi menolak mengomentari fakta kasus tersebut kepada pers.
"Saya tidak ingin berbicara tentang fakta apa pun. Mereka (Arab Saudi) juga tidak," kata Pompeo, dikutip dari Business Insider.
Pompeo hanya mengatakan Arab Saudi akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan meminta pihak-pihak yang bersalah atas kasus Jamal Khashoggi bertanggung jawab.