TEMPO.CO, Singapura – Seorang profesor asal Singapura yang mengajar di National University of Singapore terkena tuduhan hukum telah mengendarai mobil mewah Masserati dengan cara berbahaya.
Baca:
Henry Yeung Wai Chung, 50 tahun, dituduh mencoba mendului laju sebuah mobil boks dengan mengambil jalur berlawanan arah di sepanjang jalan Lorong Chuan menuju Braddel Road.
Kejadian ini terekam lewat video yang diunggah pada 7 September 2018. Video itu menunjukkan mobil sport mewah yang dikendarai Henry melewati pembatas jalan lalu melaju cepat melawan arus lalu lintas. Dia merupakan profesor di bidang geografi.
Mobil Masserati itu nyaris menabrak sebuah taksi dan sebuah mobil pribadi, yang melintasi jalan itu pada saat kejadian. Mobil mewah itu lalu kembali masuk ke jalan dua jalur tempat mobil boks itu berada lalu berhenti.
Baca:
“Yeung, yang menurut data profil terlahir di Cina, dan datang ke Singapura pada 1988, bakal kembali menjalani persidangan pada 5 November 2018,” begitu dilansir Channel News Asia pada 17 Oktober 2018.
Sebuah mobil sport mewah Masserati mencoba menyalip sebuah mobil boks di Singapura pada 7 September 2018. Pengendaranya seorang profesor di NUS, yang kelahiran Cina. Straits Times
Menurut media ini, seorang pelanggar lalu lintas pertama kali bisa menjalani hukuman penjara hingga setahun, denda 5000 dolar Singapura atau sekitar Rp55 juta atau keduanya.
Baca:
Sedangkan pelanggar berulang bisa terkena sanksi hingga dua kali lipat.
Menurut Straits Times, Henry bakal mengaku bersalah atas perilakunya yang terekam CCTV ini. Dia juga membayar uang jaminan 5000 dolar Singapura agar tidak ditahan.
Polisi mengatakan tidak ada yang terluka dalam peristiwa ini. Namun, semua pengendara diminta mengendarai kendaraan dengan cara yang aman agar tidak membahayakan kendaraan lain.
Baca:
Menurut media ini, Henry merupakan pejabat pelaksana kepala Departemen Geografi di NUS. Dia juga pernah menjadi asisten profesor di NUS dari 1998 – 1999 sebelum naik gelar.
Di website NUS tertulis,”Sejak Februari 2018, saya telah ditunjuk sebagai Distinguished Professor of the National University of Singapore terkait rekam jejak akademik yang sangat bagus dan juga kepemimpinan akademik dan intelektual.”
Menurut juru bicara NUS, Henry bakal terus melanjutkan tugas akademik hingga rampungnya proses hukum. Namun, universitas bakal menunjuk seorang care taker untuk mengelola Departemen Geografi.