TEMPO.CO, Paris – Istri Presiden Interpol Meng Hongwei, yaitu Grace Meng, mengaku mendapat ancaman lewat telepon pasca hilangnya Hongwei setelah mendarat di Beijing, Cina.
Baca: Terjerat Skandal Suap, Eks Kepala Interpol Ditahan Cina
Grace Meng mengatakan, seperti dilansir AP dan NBC News, telepon ancaman itu terjadi sekitar satu pekan setelah dia terakhir kali mengontak suaminya, yang berangkat dari Prancis ke Cina pada akhir September 2018.
“Anda dengar tapi jangan bicara. Kami datang dalam dua tim hanya untuk Anda,” kata Grace kepada AP seperti dilansir NBC News pada Rabu, 10 Oktober 2018 waktu setempat. Grace mengaku saat itu dia baru saja menidurkan putranya.
Baca:
Grace yang tingal di Prancis melaporkan insiden ini kepada polisi di Lyon, yang kemudian mengirim petugas untuk berjaga. Prancis merupakan tempat kantor pusat Interpol.
Grace mengatakan lelaki yang menelponnya berbahasa Cina dan mengaku pernah bekerja dengan suaminya. Ini mengindikasikan lelaki itu juga bekerja di pemerintahan Cina.
Grace mengaku bicara dengan media untuk menolong keluarga lain, yang juga mungkin berada dalam masalah.
Baca:
“Dia menghilang sejak lama dan tidak ada seorangpun yang memberi saya informasi atau mengatakan kemana dia pergi. Ini sangat biasa terjadi di Cina,” kata Grace Meng. “Saya merasa punya tanggung jawab untuk melawan. Hanya dengan mengalami penderitaan seperti ini Anda dapat memahami ada banyak orang yang juga menderita.”
Meng Hongwei mengontak instrinya terakhir kali pada 25 September 2018 dengan mengirim gambar sebuah pisau dan pesan dengan tulisan “Tunggu telepon saya”.
Meng Hongwei saat menjadi kepala Interpol, berpose saat berkunjung ke markas besar Organisasi Polisi Internasional di Lyon, Prancis, 8 Mei 2018. [Jeff Pachoud / Pool via Reuters]
Meng Hongwei adalah pejabat tinggi pertama Cina yang mendapat posisi sebagai presiden Interpol. Dia juga menjabat sebagai deputi menteri Keamanan Publik Cina.
Baca:
Media SCMP melansir Hongwei ditangkap di bandara di Beijing saat tiba oleh aparat karena ada masalah disiplin. Disiplin merupakan istilah yang kerap digunakan pemerintah Cina untuk mengacu kepada tindak korupsi.
Sejak 2013 saat Presiden Xi Jingping berkuasa, seperti dilansir Reuters, banyak pejabat tinggi Cina yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara baik dari pejabat militer, intelijen, sipil, hingga pengusaha.
Media NBC News melansir ada sekitar 1.5 juta pejabat Partai Komunis Cina, yang telah dipenjara selama lima tahun terakhir. Kementerian Keamanan Publik Cina mengeluarkan pernyataan Meng Hongwei sedang diinvestigasi karena sengaja membuat masalah untuk dirinya. Tapi kementerian tidak menjelaskan keberadaan Hongwei.