Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mau Digusur Israel, Warga Palestina Minta Tolong Angel Merkel

image-gnews
Pemandangan perkemahan Badui Palestina di desa Khan al-Ahmar. [REUTERS]
Pemandangan perkemahan Badui Palestina di desa Khan al-Ahmar. [REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak Bedouin di Khan al-Ahmar Palestina memohon kepada Kanselir Jerman, Angela Merkel, untuk membantu menggagalkan rencana Israel yang ingin meratakan desa mereka di Tepi Barat.

Dilaporkan Reuters, 3 Oktober 2018, sebanyak 180 warga Khan al-Ahmar, yang didukung oleh aktivis asing yang berkumpul di lokasi itu dan menunggu buldoser untuk bergerak kapan saja setelah batas waktu 1 Oktober dari ultimatum Israel agar warga menghancurkan rumah mereka sendiri.

Baca: Israel Usir Suku Badui di Tepi Barat Palestina

Warga Palestina mengatakan merazia tenda suku Badui dan gubuk-gubuk kayu ini adalah bagian dari rencana Israel untuk membangun permukiman Yahudi yang secara efektif akan memotong Jerusalem Timur dari Tepi Barat, wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang 1967.

Israel, yang telah lama berusaha untuk membersihkan perantau Arab dari permukiman Maale Adumim dan Kfar Adumim, mengatakan Khan al-Ahmar dibangun tanpa izin. Namun penduduk Palestina mengatakan dokumen perizinan semacam itu mustahil diperoleh.

Seorang bocah mengendarai keledai melewati kolam air limbah di desa Badui Palestina Khan al-Ahmar yang akan dihancurkan Israel.[REUTERS / Mohamad Torokman]

PBB, Uni Eropa dan kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mendesak Israel untuk tidak menghancurkan Khan al-Ahmar, dengan alasan dampak serius terhadap masyarakat dan prospek perdamaian.

Rencana pengusiran termasuk relokasi ke daerah sekitar 12 kilometer di sebelah tempat pembuangan sampah. Awal bulan ini, Mahkamah Agung Israel memberi lampu hijau untuk pengusiran setelah litigasi panjang.

Baca: Israel Ultimatum Warga Palestina, Harus Tinggalkan Desa

Belum ada kabar dari Israel kapan desa akan dihancurkan di tengah spekulasi oleh aktivis pro-Palestina bahwa pengusiran itu tidak akan dilakukan sampai setelah Merkel pergi dalam lawatannya ke Israel pada Kamis malam.

Dilansir dari Haaretz, Kanselir Jerman Angela Merkel akan tiba pada Rabu malam 3 Oktober di Israel untuk konsultasi kabinet bilateral antara kedua pemerintah.

Kunjungan itu dilakukan ketika desa Badar Khan al-Ahmar di Tepi Barat menghadapi pembongkaran, meskipun ada seruan dari Jerman untuk memblokir pengusiran tersebut.

Gerakan Combatants for Peace juga merilis surat yang menyerukan kepada Angela Merkel untuk mencegah evakuasi dan pembongkaran Khan al-Ahmar.

"Sementara Anda, kanselir terhormat, akan makan malam dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mengambil bagian dalam diskusi di Knesset Israel, Anda harus tahu bahwa hanya setengah jam dari Yerusalem ada orang-orang yang hidup dalam ketakutan akan kehilangan rumah mereka. Dalam beberapa hari mendatang, sebuah desa yang terdiri dari ratusan orang Badui Palestina dan sekolah dengan lebih dari 100 siswa akan dihancurkan dan dievakuasi dengan paksa," tulis anggota-anggota gerakan tersebut.

 

Orang-orang Palestina berkumpul di depan sebuah buldoser Israel ketika mereka memprotes rencana Israel menghancurkan desa Badui Palestina, Khan al-Ahmar, di Tepi Barat, 14 September 2018. REUTERS/Mussa Qawasma

Sementara di samping perkemahan Badui, danau cokelat air limbah terbentuk dari limbah buangan permukiman Yahudi di dekatnya. Palestina menganggap ini sebagai upaya yang disengaja untuk memaksa orang Badui pergi.

Sementara seorang juru bicara permukiman Yahudi mengatakan tumpahan itu tidak disengaja dan hasil dari kesalahan dalam sistem pengelolaan limbah. Dia mengatakan seorang ahli sedang bekerja untuk memperbaikinya.

Sebagian besar negara menganggap permukiman yang dibangun oleh Israel di darat yang direbut dalam Perang Timur Tengah 1967 sebagai ilegal dan mengatakan bahwa mereka mengurangi dan memecah-belah wilayah Palestina demi membentuk negara sendiri.

Lihat foto:  Tentara Israel, Suku Badui Palestina Geram

Angela Merkel akan pergi langsung dari bandara untuk makan malam dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan kemudian akan melakukan perjalanan ke King David Hotel di Yerusalem.

Pada Kamis pagi dia akan mengunjungi Museum Yad Vashem dan menempatkan karangan bunga di Hall of Remembrance. Angela Merkel kemudian akan menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Haifa, sementara satu jam dari Yerusalem, warga Palestina gelisah menunggu penggusuran oleh Israel.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

4 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.


Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

5 jam lalu

Aktivis HAM saat menghadiri acara Koalisi Musisi Untuk Gaza'STOP GENOSIDA PALESTINA' di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 19 April 2024. Dalam aksinya para Aktivis HAM menuntut gencatan senjata dan kemerdekaan absolut Palestina dari okupansi Israel dan kroninya. TEMPO/Subekti.
Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.


Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

8 jam lalu

Para pengunjuk rasa berada di sebuah perkemahan tempat para mahasiswa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas Northwestern di Evanston, Illinois, AS, 25 April 2024. REUTERS/Nate Swanson
Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

Bentrokan baru antara polisi dan mahasiswa pro-Palestina yang menentang perang Israel di Gaza pecah pada Kamis, 25 April 2024.


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

10 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

10 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

21 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

23 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.